5 Warga Venezuele Ditangkap Terkait Pembunuhan Diplomat RI di Peru

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
13 September 2025 20:52
Otoritas Peru berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas pembunuhan seorang diplomat Indonesia di ibu kota Lima. Komitmen itu disampaikan pada Selasa (2/9/2025), sehari setelah insiden yang menewaskan Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Indonesia. (Tangkapan Layar Video Reuters/Latina TV/PERUVIAN FOREIGN MINISTRY/Social Media)
Foto: Otoritas Peru berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas pembunuhan seorang diplomat Indonesia di ibu kota Lima. Komitmen itu disampaikan pada Selasa (2/9/2025), sehari setelah insiden yang menewaskan Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Indonesia. (Tangkapan Layar Video Reuters/Latina TV/PERUVIAN FOREIGN MINISTRY/Social Media)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lima orang ditangkap setelah diduga terlibat dalam pembunuhan diplomat Kedutaan Besar Indonesia di Peru, Zetro Leonardo Purba. Semua tersangka itu ditanah di ibu kota Lima.

Laporan media lokal menyebutkan kelima orang itu berasal dari Venezuela. Sementara kepolisian Peru tak menyebut kewarganegaraan atau terkait dengan serangan pada diplomat tersebut.

Kepolisian setempat mengatakan menangkap lima orang itu pada Selasa lalu (9/9/2025). Sejumlah barang diamankan dalam penangkapan tersebut.

Salah satunya adalah sebuah pistol juga disita karena diduga sebagai alat pembunuh Zetro. Seorang ahli menyimpulkan peluru dari senjata yang sama ditemukan pada tubuh korban serta tempat kejadian, mengutip dari Andina, Sabtu (13/9/2025).

Selain itu, salah satu tersangka diketahui sebagai pemilik motor yang digunakan saat serangan. Dalam rilisnya, kepolisian juga menemukan bahan peledak hingga narkoba.

"Di distrik San Martin de Porres (Lima) setelah operasi intelijen, polisi menangkap yang diduga sebagai anggota kriminal Los Maleantes del Cono (The Cone Thugs). Disita pistol berisi peluru, lima bahan peledak, dan sekering sepanjang 15 meter, narkoba, 10 ponsel dan sepeda motor," jelas pihak kepolisian.

Pembunuhan diplomat 40 tahun itu terjadi pada 1 September 2025. Dia diserang oleh para pembunuh bayaran di pintu masuk tempat tinggalnya, distrik Lince.

Namun motif kejahatan itu belum diketahui. Komisaris Kantor Polisi Lince, David Guivar mengatakan pihaknya mempertimbangkan alasan balas dendam.

"Keadaan dan motif di balik kejahatan ini tidak diketahui. Namun tidak dikesampingkan soal kemungkinan balas dendam," jelasnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amerika Hentikan Deportasi Gengster Venezuela, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular