Internasional

Siaga Perang Baru Meletus, Kapal Perang AS-China Tiba-tiba Mendekat

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
13 September 2025 15:30
Seorang tentara menggerakkan kendaraan amfibi AAVP7 selama latihan rutin dua hari untuk menunjukkan kesiapan tempur menjelang liburan Tahun Baru Imlek di sebuah pangkalan militer pada 12 Januari 2023 di Kaohsiung, Taiwan. Pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri terus mengadakan latihan pertahanan, karena ketegangan tetap tinggi di selat Taiwan. (Photo by Annabelle Chih/Getty Images)
Foto: Pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri terus mengadakan latihan pertahanan, karena ketegangan tetap tinggi di selat Taiwan. (Getty Images/Annabelle Chih)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal perang Amerika Serikat (AS) dan Inggris melewati Selat Taiwan. Namun pihak militer China menganggap hal tersebut sebagai provokasi dan memerintahkan angkatan laut dan angkatan udara untuk memantau dan memperingatkan kedua kapal tersebut.

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan kapal perusak AS USS Higgins dan fregat Inggris HMS Richmond terlibat dalam pembuatan masalah dan provokasi.

"Tindakan Amerika Serikat dan Inggris mengirimkan sinyal yang salah dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," ujar Militer China dalam sebuah pernyataan, dilansir Channel News Asia, Sabtu (13/9/2025).

Adapun, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pelayaran itu adalah perjalanan rutin. Komando Indo-Pasifik AS juga menggambarkan misi tersebut sebagai transit rutin.

"Kapal-kapal itu transit melalui koridor di selat yang berada di luar laut teritorial negara pesisir mana pun. Hak navigasi dan kebebasan di Selat Taiwan seharusnya tidak dibatasi," tambahnya.

Sebelumnya pada hari Jumat, angkatan laut China mengatakan kapal induk ketiganya yakni Fujian yang masih menjalani uji coba laut, juga telah melewati selat tersebut.

Di samping itu, minggu lalu, sebuah kapal perang Kanada dan Australia juga berlayar melalui selat tersebut.

Selain kapal AS dan Inggris, kadang-kadang kapal dari negara-negara sekutu termasuk Kanada, Inggris, dan Prancis melewati selat, yang mereka anggap sebagai jalur air internasional, sekitar sebulan sekali. Taiwan juga menganggapnya sebagai jalur air internasional.

Namun, China yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, mengatakan jalur air strategis adalah bagian dari perairan teritorialnya. Pemerintah Taiwan menolak klaim teritorial Beijing.

Selama lima tahun terakhir, China telah meningkatkan tekanan militernya di pulau itu, termasuk dengan menggelar permainan perang di dekatnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kapal Nuklir AS Awasi 'Pintu Gerbang' China-Harga Emas Terbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular