Internasional

Nepal Gelar Pemilu 5 Maret 2026 Usai Demo Berdarah, Negara Kacau

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Sabtu, 13/09/2025 14:30 WIB
Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Nepal Ram Chandra Poudel resmi menunjuk Perdana Menteri sementara untuk mengurus pemilihan umum yang rencananya digelar pada 5 Maret 2025.

Sebagaimana diketahui, sejak demonstrasi berdarah yang memporakporandakan pemerintahan Nepal pada 9 September 2025, terjadi kekosongan pemerintahan di negara itu, karena Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri hingga kabur ke luar negeri, dan beberapa menterinya diamuk massa.


Dilansir Reuters, Presiden Poudel menunjuk mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki untuk memimpin pemerintahan Nepal, supaya Pemilu pada 5 Maret dapat segera diurus.

"Presiden membubarkan parlemen dan menetapkan tanggal 5 Maret 2026, hari Kamis, sebagai hari pemilihan umum", menurut pernyataan dari kantor presiden, dikutip Sabtu (13/9/2025).

Karki ditunjuk setelah dua hari negosiasi intens antara Paudel, panglima militer Ashok Raj Sigdel dan para pemimpin demo di balik pergolakan terburuk di Nepal dalam beberapa tahun terakhir, yang menyebabkan sedikitnya 51 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang terluka.

Tetangga bagian selatan Nepal, India, berharap perkembangan tersebut akan membantu menjaga perdamaian dan stabilitas, seusai kacau balaunya demonstrasi yang dimotori Gen Z itu.

"Selamat yang tulus kepada Yang Terhormat Sushila Karki Ji atas pelantikannya sebagai Perdana Menteri sementara Nepal. India berkomitmen penuh terhadap perdamaian, kemajuan, dan kesejahteraan saudara-saudari Nepal," ujar Perdana Menteri India Narendra Modi dalam sebuah unggahan di X.

Protes yang terjadi di seluruh negeri dipicu oleh larangan media sosial yang kini telah dicabut. Kekerasan baru mereda setelah Oli mengundurkan diri pada hari Selasa.

Nepal telah bergulat dengan ketidakstabilan politik dan ekonomi sejak penghapusan monarki pada 2008, sementara kurangnya lapangan pekerjaan mendorong jutaan anak muda untuk mencari pekerjaan di negara lain seperti Timur Tengah, Korea Selatan, dan Malaysia.

Negara berpenduduk 30 juta orang, yang terletak di antara China dan India, perlahan kembali ke keadaan normal pada Jumat - dengan toko-toko dibuka kembali, mobil-mobil kembali ke jalan, dan polisi mengganti senjata yang mereka gunakan di awal minggu dengan tongkat.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Usai Kerusuhan, Nepal Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara