Minggu Pertama IEE Series 2025 Diikuti 500 Perusahan dari 40 Negara

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
12 September 2025 18:21
IEE Series 2025
Foto: dok Indonesia Energy and Engineering (IEE) Series 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia Energy and Engineering (IEE) Series 2025 mulai digelar pada 10-20 September 2025. Ajang pertemuan industri B2B terbesar di Asia Tenggara ini mengusung tema "Sustainability for Industrial Transformation".

Event Lead IEE Series 2025 Hanung Hanindito mengungkapkan pameran ini menggabungkan inovasi, unjuk keahlian, dan kolaborasi dengan menghadirkan seri pameran Construction Indonesia, Concrete Show Southeast Asia-Indonesia, Building System & Automation, Water Indonesia, dan ADEXCO, dalam satu platform.

"Melalui inovasi, kolaborasi, dan kepemimpinan, kami berkomitmen untuk memajukan solusi yang mendorong efisiensi, ketahanan, dan nilai jangka panjang," kata dia dalam Opening Ceremony IEE Series 2025 - Construction & Engineering Week, Rabu (10/9/2025).

Hanung menjelaskan pelaksanaan IEE Series 2025 pada minggu pertama menempati lebih dari 50.000 meter persegi area pameran baik indoor maupun outdoor. Menurut dia ini menjadi salah satu pertemuan terbesar para profesional di sektor konstruksi, engineering, dan energi di kawasan Asia Tenggara.

Sementara itu, terdapat sebanyak lebih dari 600 perusahaan mengikuti IEE Series 2025 pada minggu pertama. Mereka terdiri dari 225 perusahaan lokal dan 420 perusahaan internasional.

"Kita total kurang lebih ada sekitar 42 negara. Garis besarnya paling banyak ada dari China, kita ada juga dari Jerman, terus ada dari Malaysia, Singapura, ada dari Korea," ungkap Hanung.

Dia menuturkan adanya dua sektor baru yakni industri baterai kendaraan listrik dan data center karena melihat potensi kedua sektor tersebut.

Menurutnya energi terbarukan memerlukan daya baterai, ditambah bahan baku baterai tersebut terdapat di Indonesia. Sementara potensi data center terlihat dari Indonesia yang mencoba memperbesar pasar.

"Jadi kita melihat peluangnya ke depannya, mungkin di 3-5 tahun ke depan ini peluang yang sangat baik," terang dia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan IEE Series 2025 menargetkan pertumbuhan transaksi sebesar 20% dibandingkan gelaran tahun sebelumnya yang sebesar Rp7 triliun.

"Dengan size yang lebih luas, dengan bisnis dan industri yang lebih banyak kita bawa, itu harusnya pastinya akan ada kenaikan," tambah dia.

Hanung menyebut keberagaman ini menegaskan karakter internasional IEE Series 2025 dan menyeroti peran Indonesia yang semakin berkembang sebagai pusat pengembangan industri berkelanjutan di Asia Tenggara.

"Bersama kita dapat menjadi katalisator perubahan yang diperlukan untuk membangun industri yang lebih berkelanjutan, lebih hijau," kata dia.

Sebagai informasi, pameran IEE Series 2025 disajikan dalam dua pekan dengan fokus berbeda. Untuk Week 1 yang mencakup Construction Indonesia, Concrete Show South-East Asia, Building System & Automation Indonesia, Water Indonesia, serta ADEXCO (Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference).

Sementara itu, Week 2 menghadirkan sektor energi hingga inovasi teknologi melalui Mining Indonesia, Oil & Gas Indonesia, Electric & Power Indonesia, The Battery Show Indonesia, dan Data Center Asia-Indonesia.

Dengan menghadirkan 2.000+ exhibitor dan partisipasi dari 42 negara, IEE Series 2025 yang diselenggarakan selama dua minggu menampilkan inovasi lintas sektor energi, infrastruktur, dan teknologi, sekaligus memperkuat transfer knowledge antara industri, swasta hingga pemerintah.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Menanti Akselerasi Insentif Bioetanol Demi Swasembada Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular