Punya Jaringan Luas, Pos Indonesia Siap Jadi Backbone di Industri
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pos Indonesia (Persero) siap menjadi tulang punggung (backbone) industri pos dan kurir nasional dengan menerapkan model bisnis wholesale. Apalagi perusahaan juga tengah melakukan sejumlah inovasi dan transformasi guna menunjang kinerja perusahaan.
Direktur Business Development & Portfolio Management Pos Indonesia, Prasabri Pesti menuturkan, upaya Pos Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai tulang punggung layanan pos dan logistik nasional sejalan dengan Peraturan Menteri (Permen) Komunikasi dan Digital No. 8 Tahun 2025. Ini mengingat, Permen tersebut dapat mendukung transformasi digital, efisiensi operasional, dan pemerataan layanan logistik hingga ke pelosok Indonesia.
"Kapasitas terpasang Pos Indonesia sangat besar mencakup rute angkutan primer-sekunder-tersier, warehouse, fulfillment center, serta armada last mile di seluruh wilayah Indonesia. Kami memiliki lebih dari 1 juta rute wara-wiri di seluruh Indonesia. Angkutan backbone darat kapasitas besar berjalan harian dari Aceh hingga Mataram, ditambah space besar di palka kapal Pelni milik PosIND yang berlayar setiap hari," ujar Prasabri dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu, (30/8/2025).
Dia melanjutkan, strategi yang dijalankan Pos Indonesia meliputi lima prioritas utama. Di antaranya adalah perluasan jangkauan layanan, peningkatan perlindungan konsumen, pemanfaatan infrastruktur bersama, implementasi sistem monitoring transparan, dan transformasi menuju logistik ramah lingkungan. Strategi ini pun sesuai dengan arahan Permen Komunikasi dan Digital No. 8 Tahun 2025.
"Pos Indonesia menjawab tantangan tersebut dengan model bisnis Wholesale melalui sinergi aset, armada, dan teknologi yang dimiliki dengan berbagai mitra kurir dan logistik nasional," tutur dia.
Lebih jauh, Prasabri bilang, okupansi alat produksi terpasang milik PosIND saat ini masih bisa ditingkatkan, sehingga membuka peluang besar untuk kemitraan wholesale bersama pelaku industri lainnya.
Selain itu, dalam menjalankan sinergi wholesale, Pos Indonesia menjalankan tiga pilar utama. Pilar pertama yaitu optimalisasi interkoneksi berupa penyediaan layanan end-to-end, termasuk pemanfaatan Collecting Processing Transportation Distribution (CPTD) secara parsial maupun menyeluruh.
Pilar kedua adalah pemanfaatan aset dan armada milik Pos Indonesia yang meliputi transportasi darat, laut, udara, serta pemanfaatan warehouse dan hub di seluruh Indonesia. Saat ini, Pos Indonesia memiliki 1.200 lebih armada roda empat dan lebih dari 13.000 armada sepeda motor.
Adapun untuk pilar ketiga, Pos Indonesia akan melakukan optimalisasi teknologi melalui penyediaan platform digital POSIND sebagai layanan bersama untuk efisiensi dan interoperabilitas.
"Melalui infrastruktur dan jaringan yang sudah mumpuni ini serta dukungan regulasi yang progresif, Pos Indonesia yakin dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekosistem logistik nasional yang inklusif, efisien dan berkelanjutan," tandas dia.
(dpu/dpu)