
Hujan Lebat Menggulung Tokyo, Mulai Makan Korban Jiwa

Jakarta, CNBC Indonesia - Hujan lebat disertai angin kencang memicu banjir dan gangguan transportasi di Tokyo pada Kamis (11/9/2025). Bencana ini menewaskan satu orang, melukai satu lainnya, dan menyebabkan lebih dari 7.000 rumah kehilangan aliran listrik.
Polisi Tokyo melaporkan insiden fatal terjadi di pelabuhan Distrik Ota ketika tumpukan peti kemas runtuh.
"Seorang pria berusia 40-an yang sedang mengoperasikan alat berat meninggal di lokasi, sementara rekannya berusia 60-an dilarikan ke rumah sakit dengan luka yang tidak mengancam jiwa," ujar juru bicara kepolisian, dikutip dari NHK, Jumat (12/9/2025).
Transportasi publik ikut lumpuh. JR Tokai menghentikan layanan shinkansen antara Tokyo dan Prefektur Kanagawa, berdampak pada sekitar 100.000 penumpang. JR East juga melaporkan penundaan beberapa kereta di ibu kota. Sementara itu, Bandara Haneda mengalami penundaan dan pembatalan sejumlah penerbangan akibat badai petir.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencatat curah hujan ekstrem, dengan Distrik Setagaya menerima 92 mm dan Distrik Ota 88,5 mm hanya dalam satu jam.
"Ini adalah rekor tertinggi yang pernah tercatat di wilayah tersebut. Analisis radar kami menunjukkan beberapa area di pusat Tokyo menerima lebih dari 100 mm hujan," kata pernyataan resmi JMA, seperti dikutip Kyodo News.
Hujan deras juga membuat Sungai Yazawa di Setagaya dan Sungai Tachiai di Shinagawa meluap. Pemerintah distrik sempat meminta lebih dari 1.200 rumah tangga mengungsi.
JMA memperingatkan cuaca buruk masih akan berlanjut pada Jumat (12/9/2025). Curah hujan diperkirakan mencapai 200 mm di wilayah Tokai dan 100 mm di Kanto-Koshin, termasuk Tokyo, dalam 24 jam ke depan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hujan Lebat di China, 4 Tewas-17 Hilang
