Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Berdaya dengan FABA

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
12 September 2025 10:37
Dok PLN
Foto: Dok PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Abu sisa pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala berupa Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) bisa dikelola dan jadi produk konstruksi bernilai ekonomi. FABA yang sebelumnya dipandang sebagai limbah tanpa nilai kini berubah menjadi sumber penghidupan baru.

Oleh karena itu, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dengan PT PLN (Persero) berkolaborasi menjadi bagian dari transformasi lembaga pemasyarakatan, dari citra "penjara menakutkan" menjadi pusat pemberdayaan yang memberi bekal nyata untuk membangun kehidupan produktif pascapembinaan.

Tidak heran, kini warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, mampu menggerakkan roda perekonomian dengan keterampilan baru. Melalui workshop FABA yang memanfaatkan lahan tidur di Pulau Nusakambangan, warga binaan dibekali keterampilan mengolah limbah menjadi produk seperti batako, paving block, roaster, hingga buis beton.

Salah seorang warga binaan Lapas Terbuka Nusakambangan, Kevin Ruben Rafael, menyampaikan rasa syukur atas hadirnya workshop pengelolaan FABA dari PLN.

"Ini sangat membantu kami sebagai warga binaan, karena menambah ilmu pengetahuan. Nanti, ketika kami keluar, ilmu ini bisa bermanfaat bagi kehidupan kami di masyarakat," ujar Kevin dalam keterangan resmi, Jumat (12/9/2025).

Hal senada diungkapkan warga binaan Lapas Nirbaya Nusakambangan, Listianto, yang merasakan langsung manfaat program ini.

"Alhamdulillah, sekarang saya bisa mengikuti program ini. Saya ingin mandiri, saya ingin kembali ke masyarakat dengan menjadi yang lebih baik lagi," ujarnya.

Menteri Imipas, Agus Andrianto, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PLN dalam program pelatihan yang berfokus pada pemberdayaan warga binaan.

"Program ini merupakan model pelatihan kerja yang sedang kami galakkan untuk mempersiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat," ujarnya saat meninjau Workshop Pengelolaan FABA di Lapas Nusakambangan beberapa waktu lalu.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, pemanfaatan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi dapat menciptakan peluang ekonomi sirkuler sekaligus menghadirkan solusi nyata bagi lingkungan.

"Kami bangga, warga binaan Lapas Nusakambangan berhasil memanfaatkan limbah menjadi komoditas produktif. Kegiatan ini juga menciptakan lapangan kerja, memberi dampak positif bagi masyarakat, serta menghasilkan produk berkualitas dengan harga kompetitif," ujar Darmawan.

Saat ini, workshop FABA di Nusakambangan dilengkapi dua unit mesin yang mampu memproduksi hingga 2 juta paving block dan 1 juta batako setiap tahun. Jika kapasitas ini berjalan optimal dan produk mulai dipasarkan, workshop berpotensi menghasilkan omzet hingga Rp5,4 miliar per tahun.

Darmawan menyampaikan sebanyak 30 warga binaan telah aktif dan terampil memproduksi olahan FABA. Dia optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah seiring pendampingan dan bimbingan yang berkelanjutan.

"Kami sangat terkesan dengan kemampuan warga binaan yang luar biasa, kedisiplinan, dan etos kerja mereka, sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas premium dan memiliki potensi pangsa pasar di industri," tutur Darmawan.

Keberhasilan program ini menunjukkan peran lapas sebagai ruang pembinaan yang produktif dan berdaya guna.

"Ke depan, Nusakambangan akan menjadi percontohan nasional bagaimana sebuah lapas dapat berkembang menjadi episentrum kegiatan ekonomi sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat," pungkas Darmawan.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mobil Pakai Hidrogen, Jangan Kaget Cuma Segini Biaya "Bensin"-nya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular