Waspada Perang Asia, Kapal Perang China Tiba-Tiba Masuk Selat Taiwan
Jakarta, CNBC Indonesia - China mengatakan bahwa kapa perangnya, kapal induk ketiga dan yang terbaru Fujian, kini berlayar melalui Selat Taiwan, Jumat (12/9/2025). Hal ini dilakukan saat hubungan Taiwan dan China tetap memanas.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut China mengatakan bahwa uji coba dan pelatihan lintas wilayah untuk Fujian adalah bagian normal dari proses konstruksi kapal induk. Beijing menyebut transit ini dilakukan agar kapal itu bisa berlayar di wilayah Laut China Selatan (LCS).
"Ini tidak ditujukan pada target tertentu," kata Leng Guowei, juru bicara angkatan laut China, dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.
Beijing telah menginvestasikan miliaran dolar untuk memodernisasi militernya dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah tren yang membuat beberapa pemerintah di Asia Timur merasa khawatir meskipun China mengklaim tujuannya damai.
Sebelumnya, China memiliki dua kapal induk yang saat ini beroperasi, yaitu Liaoning dan Shandong. Sejauh ini, Fujian masih menjalani uji coba laut.
Liaoning, yang dibuat di Soviet, adalah kapal induk tertua China, ditugaskan pada tahun 2012. Shandong mulai beroperasi pada tahun 2019.
Analis di lembaga pemikir yang berbasis di Washington, CSIS, mengatakan bahwa Fujian diharapkan menampilkan sistem lepas landas yang lebih canggih. Ini akan memungkinkan angkatan udara China untuk mengerahkan jet yang membawa muatan lebih besar dan lebih banyak bahan bakar.
China telah meningkatkan ekspansi besar-besaran angkatan lautnya dalam beberapa tahun terakhir. Karena berupaya memperluas jangkauannya di Pasifik dan menantang aliansi yang dipimpin AS.
Pada bulan Juni, Beijing mengatakan bahwa formasi kapal induk Liaoning dan Shandong melakukan latihan tempur di Samudra Pasifik bagian barat. Langkah itu telah membuat tetangga regional termasuk Jepang merasa gelisah.
Seorang pejabat keamanan Taiwan juga mengatakan pada bulan itu bahwa Beijing telah mengerahkan dua kelompok kapal induknya di sekitar pulau itu pada bulan Mei. Partai Komunis China telah menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk merebut kendali Taiwan, sebuah pulau demokratis dengan pemerintah sendiri yang menurut Beijing adalah bagian dari wilayahnya.
(tps/șef)