Foto Internasional

Banjir Bandang Lumpuhkan Jalan Raya, Petani Apel Merugi

Reuters, CNBC Indonesia
Jumat, 12/09/2025 06:40 WIB

Kerugian mencapai antara 6 miliar rupee dan 7 miliar rupee ($68 juta dan $79 juta atau setara hingga Rp 1,28 Triliun).

1/7 Para petani apel di Kashmir India menghadapi kerugian besar tahun ini karena banjir dan penutupan jalan raya mengganggu puncak musim panen. (REUTERS/Sharafat Ali)

Para petani apel di Kashmir India menghadapi kerugian besar tahun ini karena banjir dan penutupan jalan raya mengganggu puncak musim panen. (REUTERS/Sharafat Ali)

2/7 Para petani apel di Kashmir India menghadapi kerugian besar tahun ini karena banjir dan penutupan jalan raya mengganggu puncak musim panen. (REUTERS/Sharafat Ali)

Dikutip dari Reuters, Kerugian mencapai antara 6 miliar rupee dan 7 miliar rupee ($68 juta dan $79 juta atau setara hingga Rp 1,28 Triliun) diperkirakan terjadi karena tanah longsor menutup jalan raya nasional yang menghubungkan Jammu dan Srinagar, jalur vital yang membawa apel keluar dari wilayah tersebut, sejak 26 Agustus. (REUTERS/Sharafat Ali)

3/7 Para petani apel di Kashmir India menghadapi kerugian besar tahun ini karena banjir dan penutupan jalan raya mengganggu puncak musim panen. (REUTERS/Sharafat Ali)

Selain antrean truk yang mengular dan terbengkalai selama berhari-hari, hujan deras membawa banjir mendadak yang menewaskan puluhan orang pada pertengahan Agustus. (REUTERS/Sharafat Ali)

4/7 Para petani apel di Kashmir India menghadapi kerugian besar tahun ini karena banjir dan penutupan jalan raya mengganggu puncak musim panen. (REUTERS/Sharafat Ali)

"Jika ini terus berlanjut, seluruh musim akan terganggu, dan sektor kami akan kolaps," kata Bashir Ahmad Basheer, ketua Serikat Petani dan Pedagang Buah Lembah Kashmir, seraya menambahkan bahwa gangguan lalu lintas telah meningkatkan biaya, yang memperburuk krisis. (REUTERS/Sharafat Ali)

5/7 Para petani apel di Kashmir India menghadapi kerugian besar tahun ini karena banjir dan penutupan jalan raya mengganggu puncak musim panen. (REUTERS/Sharafat Ali)

Biaya pengemasan telah meningkat menjadi 200 rupee untuk sekotak apel, dari 40 rupee sebelumnya, misalnya. (REUTERS/Sharafat Ali)

6/7 Para petani apel di Kashmir India menghadapi kerugian besar tahun ini karena banjir dan penutupan jalan raya mengganggu puncak musim panen. (REUTERS/Sharafat Ali)

Produksi apel India terkonsentrasi di wilayah pegunungan Kashmir dan Himachal Pradesh, dengan sebagian besar buah dikonsumsi di dalam negeri. Kurang dari 2% diekspor, terutama ke Bangladesh dan Nepal. (REUTERS/Sharafat Ali)

7/7 Para petani apel di Kashmir India menghadapi kerugian besar tahun ini karena banjir dan penutupan jalan raya mengganggu puncak musim panen. (REUTERS/Sharafat Ali)

Keputusasaan semakin memuncak di antara para pengemudi truk yang terdampar di jalan raya karena hasil panen mereka memburuk. (REUTERS/Sharafat Ali)