Begini Upaya Pertamina Tekan Impor LPG
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) terus berupaya melakukan strategi untuk menekan impor LPG yang terus meningkat dan membebani keuangan negara. Salah satunya dengan mengoptimalkan pemanfaatan program jaringan gas (jargas) rumah tangga.
Wakil Direktur Utama Pertamina (Persero) Oki Muraza menjelaskan dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor, perusahaan akan memperluas program jargas rumah tangga secara signifikan.
Dimana pada 2029 mendatang, Pertamina bakal menggenjot program jargas dari yang semula 67.000 sambungan menjadi 414.000 sambungan.
"Tentunya untuk meningkatkan ketahanan energi, mengurangi kebutuhan impor LPG, kita juga meningkatkan jaringan gas dari 67.000 sambungan rumah tangga menjadi 414.000 sambungan rumah tangga di tahun 2029," kata Oki dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).
Sebagaimana diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi XII DPR RI telah menetapkan volume LPG 3 kg dalam Asumsi Dasar Sektor ESDM Rencana Anggaran dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa subsidi LPG 3 kg untuk tahun anggaran 2026 ditetapkan sebesar 8,31 juta ton. Ia pun menekankan alokasi tersebut akan dikelola dengan cermat agar benar-benar tepat sasaran.
"Kita tahu bahwa LPG ini harus betul-betul tepat sasaran dan karena itu pengelolaan subsidi ke depan akan penuh dengan hati-hati dan betul-betul kita lakukan secara bijak dan sekali lagi tepat sasaran kepada saudara-saudara kita yang berhak menerima," ujar Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Kamis (28/8/2025).
(pgr/pgr)