
Potret Negara Komunis Gelap Gulita, Listrik Padam Massal
Kuba alami pemadaman total ke-4 dalam setahun, jutaan warga masih tanpa listrik meski pemulihan bertahap dimulai di tengah krisis energi dan ekonomi.

Serikat Listrik Nasional Kuba mengumumkan listrik perlahan mulai dipulihkan pada Rabu (10/9/2025) malam, setelah seluruh jaringan listrik nasional padam sejak pukul 09.14 waktu setempat. (REUTERS/Norlys Perez)

Media pemerintah melaporkan layanan penting seperti rumah sakit, pompa air, hingga bandara berhasil beroperasi kembali berkat sistem cadangan. Namun, sebagian besar dari 9,7 juta penduduk Kuba masih terjebak dalam kegelapan. (REUTERS/Norlys Perez)

Di Havana, yang dihuni sekitar 2 juta jiwa, otoritas setempat tengah berupaya menyalakan kembali pembangkit listrik besar untuk memulihkan aliran listrik ke ibu kota. (REUTERS/Norlys Perez)

Menurut Kementerian Energi Kuba, pemadaman total kali ini merupakan yang keempat kalinya dalam waktu kurang dari setahun. Pada insiden sebelumnya, pemulihan listrik memakan waktu dua hingga tiga hari. Penyebab gangguan terbaru ini masih dalam penyelidikan. (REUTERS/Norlys Perez)

Bahkan sebelum kejadian Rabu ini, sebagian besar warga sudah terbiasa menghadapi pemadaman harian hingga 16 jam. Situasi ini kian memperburuk kondisi negara yang tengah dilanda krisis ekonomi terparah dalam beberapa dekade, ditambah kekurangan bahan bakar dan pangan. (REUTERS/Norlys Perez)

“Ini gila bagi semua orang,” kata Raúl Ernesto Gutierrez, seorang warga yang tengah berkunjung ke Havana. Ia menuturkan bahwa warga pedesaan harus memasak dengan arang dan kayu bakar akibat terbatasnya akses listrik. (REUTERS/Norlys Perez)

Sementara itu, pegawai pemerintah Havana, Danai Hernandez, mengaku frustrasi ketika harus pulang dari kantor yang terpaksa tutup akibat listrik padam. “Saya akan pulang untuk membereskan semua urusan rumah tangga dan … sekarang kami harus menunggu. Kami tidak punya pilihan lain,” ujarnya. (REUTERS/Norlys Perez)

Sistem pembangkit listrik Kuba, yang bergantung pada mesin berbahan bakar minyak, kian terpuruk setelah suplai minyak dari Venezuela, Rusia, dan Meksiko menurun drastis. Kondisi ini membuat infrastruktur energi negara komunis itu berada di ambang keruntuhan. (REUTERS/Norlys Perez)