
Breaking News: Yaman Tembak Rudal ke Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan rudal kembali diluncurkan ke Israel dari Yaman. Tentara Israel mengatakan telah mencegat sebuah rudal Kamis (11/9/2025), yang ditembakka Sanaa.
Kejadian ini terjadi sehari setelah pasukan Israel melakukan serangan udara di Yaman, yang menewaskan 35 orang dan melukai lebih dari 130 orang. Meski Israel mengklaim Yamaan, tapi hingga berita diturunkan tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap Negeri Zionis itu.
"Menyusul sirene yang berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa wilayah di Israel, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat," kata tentara Israel di Telegram, dikutip dari AFP.
Sebelumnya Israel menyerang sebuah kompleks Houthi di provinsi Jawf, Yaman. Menurut Juru Bicara Houthi, Anees Alasbahi, selain 35 orang tewas dan 131 lainnya luka-luka.
"Jumlah korban termasuk 28 tewas dan 113 luka-luka di Sanaa, serta tujuh tewas dan 18 luka-luka di Jawf, yang berbatasan dengan Arab Saudi," kata Alasbahi.
Kejadian ini terjadi setelah Perdana Menteri (PM) Houthi, Ahmed Ghaleb Nasser al-Rahawi, sembilan menteri, dan dua pejabat kabinet tewas saat menghadiri rapat pemerintah di wilayah Sanaa bulan lalu. Pembunuhan tersebut merupakan pembunuhan pejabat Houthi yang paling banyak melibatkan publik selama hampir dua tahun permusuhan dengan Israel terkait perang Gaza.
Sebelumnya Israel melancarkan serangan yang menargetkan pimpinan Hamas di Doha Qatar Selasa. Serangan ini menyasar negara mediator kunci dalam konflik Gaza, dan berisiko menggagalkan upaya perdamaian yang baru serta semakin memanaskan ketegangan di kawasan tersebut.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada CNN International bahwa di antara mereka yang menjadi sasaran adalah kepala negosiator Hamas, Khalil Al-Hayya. Enam orang dilaporkan tewas.
"Qatar... berhak menanggapi serangan terang-terangan ini," ujar PM Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dalam konferensi pers, dikutip dari AFP.
"Kami yakin bahwa hari ini kita telah mencapai momen penting. Harus ada respons dari seluruh kawasan terhadap tindakan biadab semacam itu," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Serang Negara Baru di Arab, Warga Diminta Ngungsi Besar-besaran
