Dealer Ungkap Penyebab Motor Sport Bekas Makin Susah Laku Dijual

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
11 September 2025 15:10
Sejumlah dealer motor sport  di Cipinang dan Condet, Jakarta Timur pada Rabu (10/9/2025), bekas tampak sepi pembeli. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Foto: Sejumlah dealer motor sport di Cipinang dan Condet, Jakarta Timur pada Rabu (10/9/2025), bekas tampak sepi pembeli. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa dealer motor bekas mengungkapkan penyebab penjualan motor sport bekas kini tak sekencang dulu, hingga memutuskan hanya menjual sedikit unit.

Penyebabnya mulai dari peminat motor sport bekas yang makin sedikit, harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan motor matik, kurang cocoknya pemakaian motor sport untuk sehari-hari, dan lain-lain.

Salah satunya diungkap oleh Tedi, salah satu pedagang di dealer motor bekas di kawasan Condet Jakarta Timur, di mana makin sepinya peminat motor sport bekas membuat penjualannya cukup sulit dan lama, tidak seperti dulu.

"Peminatnya sudah makin berkurang buat motor sport bekas, jualnya juga lama banget, alhasil kami tidak berani jual banyak-banyak, ya 1 unit saja, kata Tedi saat ditemui CNBC Indonesia, Rabu (10/9/2025).

Menurutnya, motor sport umumnya dibeli untuk hobi, bukan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini menyebabkan permintaan di pasar motor bekas tidak setinggi motor jenis matik, sehingga sulit menjual kembali motor sport dengan harga yang menguntungkan. Apalagi kini, masyarakat lebih memilih untuk mencari motor yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Motor sport kan biasanya buat hobi-hobi saja, sekarang yang seperti itu sudah makin sedikit, kebanyakan sudah mulai cari yang buat mobilisasi sehari-hari," jelasnya.

Selain Tedi, ada juga Haikal yang juga memiliki alasan yang sama untuk menjual motor sport bekas hanya sedikit, karena peminatnya yang tak sebanyak dahulu. Banyak juga masyarakat yang beralih ke motor matik dengan menjual motor sportnya

"Motor sport kami jual sedikit ya karena sudah engga ada peminatnya. Adapun sedikit, banyak yang jual motor sport kemudian beli matik yang bekas," kata Haikal.

Motor sport rentan mengalami penurunan harga jual yang lebih besar dibandingkan jenis motor lain. Hal ini juga dipengaruhi oleh rendahnya permintaan di pasar motor bekas, membuat penjual kesulitan menjual kembali dengan harga yang menguntungkan.

Meski peminat motor sport bekas tak seramai dahulu, harga jualnya masih tergolong tinggi, sehingga para dealer tidak mau mengambil risiko untuk menjualnya.

Harga motor sport sendiri bisa terbilang cukup mahal dibandingkan dengan motor model lain, seperti matik. Harga motor sport bekas berkisar dari Rp 11 jutaan hingga Rp 20 jutaan.

Segmen motor sport bekas yang dijual di diler juga bervariasi mulai dari 150 cc, hingga 650 cc. Namun, motor sport 250 cc ke atas harga sudah tergolong mahal, mulai dari Rp 20 jutaan.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Termahal Rp200-an Juta, Penjualan Mobil LCGC Nyungsep Hampir 50%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular