Penjualan Motor Sport Bekas Seret Parah, Peminatnya Makin Sedikit

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
11 September 2025 11:35
Sejumlah dealer motor sport  di Cipinang dan Condet, Jakarta Timur pada Rabu (10/9/2025), bekas tampak sepi pembeli. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Foto: Sejumlah dealer motor sport di Cipinang dan Condet, Jakarta Timur pada Rabu (10/9/2025), bekas tampak sepi pembeli. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan sepeda motor sport bekas tampaknya sedang tidak baik-baik saja. Setidaknya demikian dari hasil pantauan CNBC Indonesia di Cipinang dan Condet, Jakarta Timur, Rabu (10/9/2025). 

Kondisi ini berbeda dengan penjualan motor matik atau skutik yang disebut lebih banyak diminati karena harganya yang terjangkau dan operasional yang praktis. 

Tampak motor sport bekas yang dijual di dealer sangat sedikit. Bahkan, banyak dealer yang tidak memajang motor sport bekas yang siap dijual/ ditawarkan ke penggemar. Beberapa dealer motor bekas di kawasan Condet pun mengaku cukup sulit untuk menjual motor sport bekas karena kini tak lagi banyak peminatnya.

Haikal dari Hanan Motor mengungkapkan penjualan motor bekas jenis sport memang tidak sekencang motor matik dan hal ini sudah cukup lama yakni sejak Covid-19. 

"Motor bekas sport kami masih jual, cuma memang kejualnya lama, karena mungkin peminatnya sudah tidak banyak seperti dahulu," kata Haikal saat ditemui CNBC Indonesia, Rabu (10/9/2025).

Selain itu, menurutnya, juga banyak masyarakat yang menjual motor sportnya dan membeli motor matik bekas, karena dinilai lebih menyesuaikan kebutuhan sehari-hari.

"Kalau yang jual motor sport kemudian beli matik bekas juga ada dan cukup banyak, mungkin karena menyesuaikan kebutuhan," lanjutnya.

Selain Haikal, juga ada dealer motor bekas lainnya yang hanya menjual sedikit motor sport bekas, yakni Najla, di mana pihaknya hanya menjual tiga unit motor sport saja.

Alasannya pun sama yakni peminatnya sudah sedikit dan tak banyak seperti dahulu.

"Iya, kami jual motor sport bekas hanya tiga saja, karena peminatnya kurang, tidak seperti dulu yang banyak," kata Najla.

Salah satu penyebabnya yakni kurang cocok jika digunakan untuk keperluan sehari-hari dan kapasitas angkutnya juga cenderung terbatas.

"Mungkin karena sekarang banyak orang yang mulai memikirkan kebutuhan sehari-hari, jadi peminatnya juga terus turun," terangnya.

Sementara itu, Tedi, staf dealer lain mengatakan, hanya menjual satu jenis motor sport bekas dan itu pun baru terjual. Alasannya pun sama yakni sepi peminat sehingga Ia tidak mau mengambil risiko untuk menjual lebih lama.

"Ya kalau motor sport ada tapi hanya satu unit, dan itu baru terjual, tapi memang lama banget sih kejualnya, sudah hampir gak ada peminatnya," jelas Tedi.

Meski peminat motor sport bekas tak seramai dahulu, harga jualnya masih tergolong tinggi, sehingga para dealer tidak mau mengambil risiko untuk menjualnya.

Harga motor sport sendiri bisa terbilang cukup mahal dibandingkan dengan motor model lain, seperti matik. Harga motor sport bekas berkisar dari Rp 11 jutaan hingga Rp 20 jutaan. Segmen motor sport bekas yang dijual di dealer bervariasi mulai dari 150 cc, hingga 650 cc. Namun, motor sport 250 cc ke atas harga sudah tergolong mahal, mulai dari Rp 20 jutaan.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Cuma Mobil, Penjualan Motor di RI Juga Anjlok-Turun 24% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular