
Perang Saudara Makin Ngeri, Puluhan Warga Tewas Dibantai di Pemakaman
Sedikitnya 64 orang tewas dalam dua serangan ADF di timur Kongo, termasuk 46 korban di upacara pemakaman dan 18 di desa Fotodu, otoritas konfirmasi.

Sedikitnya 64 orang tewas dalam dua serangan mematikan yang dilakukan militan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) di Kongo timur, termasuk serangan ke sebuah upacara pemakaman, Senin malam waktu setempat. Otoritas setempat mengonfirmasi jumlah korban pada Rabu (10/9/2025), setelah tiga korban tambahan ditemukan ketika keluarga korban mulai menguburkan kerabat mereka di desa-desa terdekat. (REUTERS/Gradel Mumbere Muyisa)

Serangan paling berdarah terjadi di desa Ntoyo wilayah Lubero, ketika ADF yang berafiliasi dengan ISIS menyerang sebuah upacara pemakaman. Sedikitnya 46 orang tewas dalam insiden tersebut. Pada saat yang hampir bersamaan, kelompok bersenjata yang sama menyerang desa Fotodu, dekat Oicha di wilayah Beni, menewaskan 18 orang, sebagian besar petani. (REUTERS/Gradel Muyisa Mumbere)

Kekerasan itu disebut sebagai salah satu serangan paling mematikan oleh ADF dalam beberapa bulan terakhir. Kelompok ini awalnya pemberontak asal Uganda yang sejak akhir 1990-an beroperasi dari wilayah timur Kongo, dan belakangan semakin intensif melancarkan serangan di daerah kaya mineral tersebut. (REUTERS/Gradel Muyisa Mumbere)

Di Oicha, suasana duka masih menyelimuti warga. "Dia pergi ke ladang pagi itu dalam keadaan sehat," tutur Kambale Satrine, yang kehilangan saudaranya dalam serangan ADF. "Dalam perjalanan pulang, ia bertemu dengan militan dan terbunuh.” (REUTERS/Stringer)

Wali Kota komune pedesaan Oicha, Eugénie Kavira Mwenge, mengatakan wilayah tersebut telah menghadapi ancaman serangan ADF dan perampokan malam hari sejak awal Agustus. Menurutnya, pihak berwenang kini memperketat langkah-langkah keamanan untuk melindungi daerah berpenduduk dan mencegah tragedi serupa terulang. (REUTERS/Gradel Mumbere Muyisa)