
Video:Ungkap Asal Muasal Udang RI Yang Dituding AS Terpapar Radioaktif
Jakarta, CNBC Indonesia- Industri udang Indonesia tengah menghadapi tantangan seiring dengan temuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang mengumumkan temuan udang beku yang berasal dari PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) terdeteksi mengandung isotop Cesium-137.
Kontaminasi bahan radioaktif dalam udang yang berasal dari PT BMS Foods ini disebut Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI), Andi Tamsil menimbulkan sejumlah kekhawatiran karena bisa berdampak pada anjloknya penjualan baik di pasar lokal maupun pasar ekspor yang 63,7% mengandalkan pasar Amerika Serikat (AS).
Andi Tamsil menyebutkan pada dasarnya isotop Cesium-137 tidak ada di alam atau bukan merupakan hasil dari proses budidaya udang sehingga temuan ini disinyalir akibat adanya kontaminasi dalam proses pengolahan udang di PT BMS Foods.
SCI telah mendorong investigasi penuh oleh Pemerintah RI khususnya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk menjawab isu ini sekaligus guna menghindari efek rambatan yang lebih luas ke perusahaan lain dan industri udang RI secara keseluruhan.
Berdasarkan investigasi sementara didapat di pengolahan udang PT BMS Foods yang berada di Cikande Provinsi Banten melakukan pemeriksaan bahwa di lingkungan pabrik BMS Foods aman dari paparan radioaktif.
Namun di likungan sekitar PT BMS Foods rupanya terdapat kegiatan pengolahan logam Cesium-137 yang diduga mengkontaminasi udang dari PT BMS Foods. Hal ini mengindikasikan bahwa udang RI secara umum tidak mengandung bahan radioaktif.
SCI meminta Pemerintah untuk menyampaikan hasil pemeriksaan ini kepada pihak FDA agar yang dilokalisir hanya udang PT BMS Foods bukan seluruh produk udang RI.
Seperti apa tanggapan SCI terkait tudingan kontaminasi bahan radioaktif di udang RI? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI), Andi Tamsil dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 11/09/2025)