Ada Luncuran Lumpur di Tambang Bawah Tanah Freeport, Begini Aksi ESDM
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk meninjau langsung tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Seperti diketahui, telah terjadi luncuran lumpur basah di tambang bawah tanah PTFI di Grasberg Block Caving pada Senin malam (8/9/2025) sekitar pukul 22.00 WIT.
Yuliot berharap penanganan insiden ini dapat selesai dalam waktu maksimal 30 jam, mengingat terdapat tujuh pekerja masih terjebak di area tambang Grasberg Block Caving (GBC).
Namun sayangnya, hingga kini pekerja tersebut belum berhasil dievakuasi meski sudah lebih dari 48 jam.
"Jadi tim kita juga sudah berangkat ke Papua, itu yang pertama. Yang kedua, jadi kita harus melakukan, kan ada 7 karyawan yang terjebak akibat longsoran tadi. Jadi dari tim lapangan, kemarin itu kan 30 jam paling lambat sudah bisa teratasi," katanya ditemui di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Ia menjelaskan bahwa mulut tambang tersebut tertutup oleh longsoran lumpur. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan PTFI untuk proses evakuasi pekerja yang terjebak.
"Jadi kan lumpur itu menutup mulut tambang. Jadi kemarin saya juga sudah koordinasi dengan Freeport dan juga sudah sampaikan ke Dirjen Minerba untuk segera turunkan tim," tambahnya.
Sementara itu, VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati menyatakan perusahaan telah menghentikan sementara aktivitas penambangan untuk bisa mengevakuasi pekerja yang terjebak.
"Kami menghentikan sementara seluruh operasi tambang bawah tanah dan terus memusatkan semua sumber daya untuk evakuasi tujuh pekerja kontraktor yang hingga kini belum dapat dihubungi akibat insiden aliran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave pada 8 September 2025," jelas Katri dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025).
Adapun, Tim Tanggap Darurat PT Freeport Indonesia terus fokus untuk bisa membuka akses di area yang terdampak, meski masih terkendala pergerakan material longsor.
"Kami terus berkomunikasi dengan keluarga dan mendoakan keselamatan mereka," tandasnya.
(wia)