Internasional

Israel Nekat Bombardir Wilayah Qatar, Netanyahu Sengaja Abaikan Trump

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 10/09/2025 21:50 WIB
Foto: Bendera AS dan Israel. (NurPhoto via Getty Images/NurPhoto/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel membela serangan udara yang menargetkan pemimpin Hamas di Qatar meski mendapat teguran langsung dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Insiden ini memicu ketegangan baru di kawasan Teluk dan memicu kecaman internasional.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan serangan tersebut adalah langkah yang tepat meski tidak sejalan dengan kepentingan Washington.


"Kami tidak selalu bertindak demi kepentingan Amerika Serikat. Itu bukan serangan terhadap Qatar; itu adalah serangan terhadap Hamas," ujar Danon kepada Radio 103FM, Rabu (10/9/2025).

Serangan Israel pada Selasa menewaskan enam orang, termasuk kerabat dekat negosiator utama Hamas, Khalil al-Hayya, serta seorang petugas keamanan Qatar. Namun, Hamas menyebut para pemimpin seniornya selamat.

Gedung Putih sebelumnya menyatakan Trump tidak menyetujui operasi tersebut. Dalam pernyataan di media sosial, ia menegaskan keputusan serangan itu sepenuhnya dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Kami ingin para sandera kembali, tetapi kami tidak senang dengan cara yang terjadi hari ini," kata Trump kepada wartawan, seperti dikutip AFP.

Qatar, tuan rumah pangkalan militer besar AS sekaligus mediator utama gencatan senjata Gaza, membantah mendapat peringatan dari Washington sebelum serangan berlangsung.

"Kami berhak untuk menanggapi serangan Israel. Ini adalah momen penting bagi kawasan," tegas Perdana Menteri Qatar.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan pihaknya akan terus mengejar Hamas di manapun. "Tidak ada tempat bagi mereka untuk bersembunyi," tulis Katz di X.

Serangan Israel ke Qatar memicu kecaman global. Rusia menyebut insiden itu sebagai "pelanggaran berat hukum internasional" dan ancaman bagi upaya perdamaian. China pun menyatakan "ketidakpuasan" atas tindakan yang dianggap merusak negosiasi gencatan senjata Gaza.

Menurut catatan PBB, perang Israel-Hamas sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 64.600 warga Palestina dan 1.219 orang di Israel, sebagian besar warga sipil.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 6 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Qatar