
Kembangkan Proyek Sentra Garam, Bos PT Garam Ungkap Soal Pendanaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose menyadari pendanaan masih menjadi salah satu tantangan dalam mengembangkan industri garam. Meski demikian, ia telah menyiapkan langkah strategis guna melancarkan kemajuan proyek tersebut.
"Pola yang kita lakukan tentunya yang utama adalah dengan pola strategic partnership. Kenapa kita memilih itu dulu? Karena garam ini punya nilai jual bagi investor," ujar dia dalam Danantara BUMN Performance Report, Rabu (10/9/2025).
Dari situ, lanjut dia, PT Garam pun mencoba menawarkan kerja sama dengan prospek bisnis yang ada dan ini sudah mulai berjalan. Dia bilang, terdapat beberapa mitra perusahaan yang tertarik menjadi investor, mulai dari Jerman, Uni Emirat Arab (UEA), China, Jepang, dan Korea.
Selanjutnya, pola kedua adalah menggunakan dana mandiri. Dana mandiri yang digunakan ditujukan untuk intensifikasi lahan garam. Ini mengingat, PT Garam perlu memodernisasi serta mengefektifkan ladang tambak garam yang ada untuk menambah kapasitas produksi.
"Yang ketiga adalah kita berharap dengan menuju swasembada garam ini dengan adanya perpres ini tentunya dana pemerintah melalui kita BUMN adalah Danantara. Kita sudah mengajukan proposal dan akan membahas lebih detail lagi. Solusinya dari Danantara bisa saja berupa balik lagi strategic partnership dengan menggandeng investor untuk masuk ikut mendanai program swasembada ini bersama PT Garam," jelasnya.
Di samping itu, dia menjelaskan, kemitraan strategis tersebut sedang dalam proses. Untuk menuju ke situ, tentunya harus menunjukkan potensi dari industri garam yang penting atau menarik bagi para investor. Bukan hanya untuk investor saja, melainkan bagi pemerintah dan juga Danantara.
"Dalam hal ini bahwa sudah masuk menjadi skala prioritas, menjadi masuk proyek PSN supaya pemerintah jadi juga mau mendanai industri garam ini menuju swasembada. Jadi inilah langkah kita yang kita sudah jalan dan program intensifikasi dengan dana sendiri kita sudah jalan," pungkasnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kupas Sepak Terjang BUMN Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
