
7 Orang Terjebak, Ini Kronologi Insiden Tambang Bawah Tanah Freeport

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penjelasan mengenai insiden luncuran lumpur basah yang terjadi di tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI), tepatnya di area Grasberg Block Caving (GBC), Papua. Adapun, insiden ini membuat tujuh pekerja terjebak di dalam terowongan.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, pihaknya langsung melakukan koordinasi antisipatif dan penanganan bersama PTFI sejak insiden terjadi pada Senin malam, 8 September 2025, pukul 22.12 WIT.
"Kami dari Kementerian ESDM sudah melakukan koordinasi antisipatif dan penanganan dengan PTFI," kata Yuliot kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (10/9/2025).
Yuliot lantas membeberkan kronologi terjadinya insiden di tambang bawah tanah tersebut. Pada Senin malam (8/9/2025) pukul 22.12 WIT, dilaporkan terjadi luncuran lumpur basah yang cukup signifikan. Namun, kejadian tersebut tidak memicu mekanisme peringatan tanggap darurat Geoengineering.
"Sehingga diduga sumber tumpahan lumpur basah berasal dari akumulasi lumpur yang terkumpul selama sekian periode waktu," katanya.
Titik awal tumpahan berasal dari area runtuhan bijih (Draw Point) 20-West, di mana lumpur meluncur sekitar 400 meter dari Panel 23-East ke arah Panel 28-West dan kemudian terpecah, yang berdampak pada terhentinya semua infrastruktur di Level pengambilan bijih kecuali di Panel 13-West dan Panel 28-34 East & West.
Selain itu, beberapa area lain yang terdampak dan terhenti adalah level pengangkutan (haulage) bijih, terowongan tempat bijih dikumpulkan (Chute Gallery).
Ia pun memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Meski demikian, terdapat tujuh karyawan yang sempat terjebak di dalam terowongan.
"Sudah dapat berkomunikasi dan saat ini lagi diupayakan untuk dikeluarkan dari lokasi. Diperkirakan paling lambat karyawan yang terjebak dalam 30 jam dapat teratasi," ujar Yuliot.
Sebagaimana diketahui, PT Freeport Indonesia telah menghentikan sementara aktivitas operasional penambangan bijih tembaga di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Hal ini menyusul terjadinya aliran lumpur di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave. Kondisi ini menyebabkan tertutupnya akses bagi tujuh pekerja yang tengah melakukan aktivitas di tambang bawah tanah tersebut.
"Operasi penambangan telah dihentikan sementara untuk memprioritaskan pembersihan jalur akses dan evakuasi yang aman bagi tujuh pekerja kontraktor tersebut," ungkap VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/9/2025).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Freeport Indonesia Setor Keuntungan Rp 7,73 Triliun Ke Negara & Daerah
