Prabowo Panggil Purbaya Hingga Zulhas ke Istana, Ini yang Dibahas

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
09 September 2025 18:55
Presiden Prabowo Subianto menghadiri BRICS Leaders Virtual Meeting, dari kediaman pribadinya di Kertanegara, Senin (8/9/2025).  (Dok.Tim Komunikasi Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Subianto menghadiri BRICS Leaders Virtual Meeting, dari kediaman pribadinya di Kertanegara, Senin (8/9/2025). (Dok.Tim Komunikasi Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri untuk rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Rapat tersebut membahas program prioritas pemerintah hingga percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, rapat itu juga dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia , Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan lainnya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan bahwa dalam rapat dibahas mengenai langkah percepatan ekonomi supaya tumbuh lebih cepat. Salah satu keputusan yang diambil adalah menciptakan pelonggaran likuiditas.

"Beberapa menteri sudah setuju untuk menciptakan langkah-langkah supaya program pembangunan cepat dan sistem finansialnya tidak ketat seperti seperti, artinya bisa tumbuh lebih cepat, sektor swastanya juga, kira-kira begitu," kata Purbaya usai rapat.

Dia juga melihat adanya kemungkinan untuk menambah stimulus untuk mempercepat perekonomian. Meski tidak membeberkan secara spesifik stimulus yang dimaksud.

"Jadi begini kebijakan-kebijakan yang ada sekarang itu kelihatannya belum terlalu lancar diselenggarakan. Dan tadi rapat menentukan atau memutuskan untuk mempercepat semuanya," jelas Purbaya.

Menurut Purbaya, ekonomi Indonesia masih jauh dari potensinya. Maka dari itu langkah agresif dalam meningkatkan likuiditas tidak akan sampai mendorong inflasi terlalu tinggi. Inflasi Indonesia tercatat 2,31% secara year on year per Agustus 2025.

"Jadi masih jauh kalau kita bilang demand pull inflation akan terjadi," kata Purbaya.

Terpisah, Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pada porsinya, dia diminta presiden untuk mempercepat pelaksanaan program prioritas.

"Arahan beliau semua program harus dipercepat pelaksanaannya, tidak boleh ada hambatan dengan alasan kertas. Artinya alasan itu aturan lah, apa gitu ya," kata Zulhas.

Dalam sektor pangan pemerintah fokus pada dua agenda yakni optimalisasi lahan yang sudah berproduksi dan pembangunan lahan baru. Pembangunan lahan yang dimaksud seperti di kawasan Wanam Papua, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan lainnya.

Adapun terkait dengan peningkatan ketersediaan protein bagi masyarakat, Zulhas juga mendorong pembangunan 20 ribu hektare tambak di tahun ini melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Itu juga diminta untuk dipercepat tahun ini, dan tahun depan harus bisa diselesaikan 20 ribu dulu, dari target 70 ribu hektare," katanya.

Zulhas juga menerangkan dalam rapat diminta untuk mempercepat program Koperasi Desa Merah Putih, dan pembangunan Kampung Nelayan yang mencapai 100 desa.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdana! Prabowo Resmikan Proyek Minyak Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular