Kondisi Lagi Sulit, Bank Raksasa Ini Mau PHK 3.500 Karyawan
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank asal Australia, ANZ Group, mengumumkan akan memangkas 3.500 karyawan atau sekitar 8% dari total tenaga kerja. Langkah ini menjadi keputusan besar pertama dari CEO baru, Nuno Matos, yang resmi memimpin sejak Mei 2025.
ANZ menegaskan pemangkasan ini akan menelan biaya restrukturisasi sebesar 560 juta dolar Australia atau sekitar Rp5,88 triliun. Selain itu, bank juga akan menghentikan kontrak 1.000 pekerja lepas serta meninjau ulang perjanjian dengan konsultan dan kontraktor pihak ketiga.
"Saya tidak suka melakukan ini, tetapi ini demi masa depan perusahaan," kata Matos dalam Financial Review Asia Summit di Sydney, Selasa (9/9/2025), seperti dikutip Reuters.
"Keputusan ini sangat sulit diambil, karena berdampak pada masyarakat, karyawan, dan keluarga mereka. Namun, ini seharusnya menjadi pilihan terakhir," tambahnya.
Matos menambahkan bahwa langkah efisiensi dilakukan untuk mengurangi duplikasi pekerjaan dan menghentikan proyek yang tidak sesuai dengan prioritas bank.
"Saat ini, perubahan kami akan lebih besar dan buruk. Jadi, kami sangat berhati-hati dalam hal kecepatan bergerak. Ini tentang menjadi cepat dan aman pada saat bersamaan," tegasnya.
Saham ANZ sempat naik 1% di awal perdagangan, sebelum memangkas kenaikan menjadi 0,5% ke level 32,81 dolar Australia atau sekitar Rp344 .000per lembar.
Analis Atlas Funds, Michael Haynes, menyebut langkah ini berpotensi meningkatkan profitabilitas ANZ dalam jangka panjang. "Namun karena PHK dilakukan bertahap dalam 12 bulan, investor baru akan merasakan dampak efisiensi penuh sekitar 2027," ujarnya.
Serikat Pekerja Sektor Keuangan Nasional (FSU) menentang kebijakan tersebut. Presiden FSU, Wendy Streets, menilai PHK ini tidak perlu.
"Ketika FSU bertanya siapa yang akan mengambil alih pekerjaan 3.500 staf yang dipecat, pihak bank tidak punya jawaban, kecuali pekerjaan itu akan dihentikan begitu saja," tegasnya. "Itu bukan rencana, itu kekacauan."
ANZ menegaskan bahwa perampingan tidak akan banyak berdampak pada peran yang berhubungan langsung dengan nasabah. Bank juga tetap berkomitmen mempertahankan karyawan di Suncorp Bank, pasca-merger senilai 4,9 miliar dolar Australia atau Rp51,45 triliun yang diselesaikan tahun lalu.
Bank yang termasuk dalam "Empat Besar" Australia ini dijadwalkan merilis tinjauan strategis pada 13 Oktober mendatang.
(luc/luc)