Tugas Pertama Menkeu Purbaya untuk PNS Kemenkeu

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
09 September 2025 11:50
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat acara Serah Terima Jabatan Menteri Keuangan di Aula Mezanin Gd Juanda 1, Kementerian Kuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat acara Serah Terima Jabatan Menteri Keuangan di Aula Mezanin Gd Juanda 1, Kementerian Kuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memohon dukungan dari jajaran Kementerian Keuangan untuk bekerja sama menjadikan kebijakan fiskal menjadi instrumen kuat menjaga stabilitas dan mendukung perekonomian.

Hal ini disampaikannya dalam sambutan serah terima jabatan di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (9/9/2025).

"Dengan kerendahan hati saya mohon dukungan jajaran Kemenkeu untuk kerja bersama saya gunakan menjadikan kebijakan fiskal menjadi instrumen kuat untuk jaga stabilitas dan dukung perekonomian untuk beri kesejahteraan ke masyarakat Indonesia," paparnya dalam sambutan resmi.

Dia pun melihat Kemenkeu telah melewati banyak krisis besar, salah satunya di masa Covid-19 hingga krisis global akibat peperangan di Ukraina.

"Saat krisis tersebut saya ingat kita kerja keras untuk memastikan perekonomian kita tetap gerak yang dikemas dalam program PEN. Melalui paket stimulus ekonomi kita berhasil jaga daya beli masyarakat dan keberlanjutan sektor usaha dengan mempertahankan kesehatan APBN dan kepercayaan pasar."

"Ini tak akan tercapai tanpa kerja keras dan kerja solid dari seluruh Kemenkeu," ujarnya.

Dia mengakui banyak kerja dan mimpi yang sudah terwujud di antaranya Omnibus Law, UU HKPD, dan UU P2SK. Namun, ke depannya, dia menilai ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Salah satunya adalah ekonomi global yang menghadapi tantangan besar, yakni perlambatan ekonomi dan perubahan iklim, ketegangan geopolitik dan perkembangan teknologi yang cepat.

"Indonesia tidak bisa lepas dari perkembangan geopolitik, oleh karena itu jajaran Kemenkeu harus paham kondisi terkini isu-isu strategis," paparnya.

Dia juga berpesan kepada jajaran Kemenkeu agar dalam menyusun kebijakan jangan sampai naif dan hanya fokus pada isu kecil yang menghambat.

"Biasakan dengar dari luar jangan terjebak dalam echo chamber," tegasnya.

"Manfaatkan perkembangan teknologi untuk dapat insight baru," sambungnya.

Selain itu, dia meminta agar semua jajarannya melihat bahwa perubahaan iklim adalah tantangan nyata. Indonesia harus bersiap karena ini akan memberikan dampak ke sektor pertanian, perikanan dan energi. Ini tentunya akan membutuhkan kebijakan fiskal yang tepat.

"Kemenkeu adalah institusi yang besar dengan puluhan ribu pegawai yang tersebar diseluruh penjuru negeri, oleh karena kita harus jaga terus integritas dalam tiap tindakan, setiap rupiah uang rakyat dan kita harus pastikan uang itu digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat," tegas Purbaya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Belanja Pemerintah Tinggi untuk Lindungi Ekonomi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular