Sempat Kosong Tapi Ada Lagi, ESDM Bakal Minta Penjelasan SPBU Swasta

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
08 September 2025 20:40
SPBU Shell di Ciater, Tangerang Selatan, Senin (8/9/2025). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: SPBU Shell di Ciater, Tangerang Selatan, Senin (8/9/2025). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan meminta penjelasan kepada para badan usaha penyedia bahan bakar minyak (BBM) swasta di Indonesia. Hal itu terkait stok BBM khususnya jenis bensin yang tiba-tiba tersedia padahal sempat terjadi kekosongan selama beberapa pekan terakhir.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengungkapkan pihaknya akan mengadakan rapat dengan para badan usaha penyedia BBM swasta termasuk Shell, BP-AKR, hingga Vivo Energy Indonesia. Rapat tersebut akan dilakukan besok, 9 September 2025.

Salah satu hal yang akan dibahas adalah perihal adanya kembali stok BBM jenis bensin, salah satunya yang dijual oleh Shell Indonesia.

"Saya belum bisa sampaikan sekarang ya. Nanti besok saya akan minta langsung penjelasannya dari SPBU swasta. Karena banyak yang lapor ke saya, katanya kemarin langka, kok sudah jualan lagi. Itu gimana? Nah itu saya bilang besok kami tanyakan langsung ya biar clear," tegas Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Yang jelas, pihaknya bersama para pengelola SPBU swasta juga bersama PT Pertamina (Persero) akan melakukan sinkronisasi perihal stok BBM di Indonesia. Termasuk, perihal penyesuaian volume BBM untuk SPBU swasta.

"Kita bahas bagaimana agar, kan Pak Wamen (ESDM) sudah bilang, perlu dilakukan sinkronisasi. Sinkronisasi itu adalah antara Pertamina sama SPBU swasta. Itu bahasanya. Jadi sinkronisasi itu apa? Volume, kemudian spek, disinkronkan besok," jelasnya.

SPBU Shell pun diketahui meminta tambahan kuota izin impor BBM kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun sayangnya, Kementerian ESDM hingga kini belum juga mengizinkan tambahan kuota impor BBM untuk SPBU swasta tersebut.

Pasalnya, pemerintah sudah menambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta tersebut 10% dari total izin impor pada 2024 lalu.

"Tapi intinya sinkronkan antara swasta sama Pertamina. Kenapa? Karena swasta kan sudah dikasih kelebihan. Pak menteri kan sudah berkali-kali menyampaikan kelebihan 10%," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Konsumsi BBM Saat Musim Mudik Turun, Ternyata Ini Alasannya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular