
Ramai Warga Pindah ke BBM Non Subsidi, Tembus 1,4 Juta KL

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan adanya migrasi pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) dari yang subsidi ke non-subsidi. Tak tanggung-tanggung, jumlah migrasi konsumsi BBM subsidi ke non-subsidi mencapai 1,4 juta kilo liter (kl).
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, perpindahan konsumsi BBM subsidi ke non subsidi tersebut disebabkan oleh penerapan kewajiban penggunaan QR Code untuk pembelian BBM bersubsidi, baik Solar subsidi dan Pertalite, di SPBU Pertamina.
Perpindahan konsumsi BBM tersebut juga menjadi salah satu alasan dari menipisnya stok BBM di SPBU swasta dalam beberapa pekan terakhir.
"Jadi ini terjadi peningkatan. Menurut hitungan kami itu shifting yang terjadi itu sekitar 1,4 juta kilo liter, ini BBM ke non subsidi. Jadi itu yang menyebabkan itu ada peningkatan permintaan untuk badan swasta," ungkap Yuliot ditemui di Gedung DPR RI, dikutip Senin (8/9/2025).
Yuliot mengatakan, banyak masyarakat yang sejatinya belum melakukan pendaftaran QR Code untuk mengisi BBM subsidi. Ini terjadi lantaran kapasitas mesin (CC) kendaraan yang mereka miliki tidak sesuai ketentuan, sehingga akhirnya beralih menggunakan BBM non-subsidi.
"Sementara masyarakat karena itu perlu mendaftar, kemudian mereka juga mungkin itu CC kendaraannya tidak sesuai, terjadi shifting yang tadinya dari subsidi Pertalite itu menjadi non subsidi," katanya.
Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman. Dia menyebut, kini masyarakat tidak selalu menggantungkan diri pada BBM bersubsidi.
"Ada shifting. Jadi masyarakat kita ternyata saat ini juga tidak selalu menggantungkan diri pada BBM subsidi Mereka juga shifting ke jenis BBM yang di atas RON 92," kata Laode.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rp10.000/Liter, Ternyata Segini Harga Asli BBM Pertalite Terbaru
