Sejarah Baru! Remaja Ini Resmi Jadi Santo Katolik Milenial Pertama

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
07 September 2025 17:15
Gambar Carlo Acutis yang berusia 15 tahun, seorang anak laki-laki Italia yang meninggal pada tahun 2006 karena leukemia, terlihat dalam upacara beatifikasi yang dirayakan oleh Kardinal Agostino Vallini, tengah, di Basilika Santo Fransiskus, di Assisi, Italia, pada Oktober 2019. (AP Photo/Gregorio Borgia/File Foto)
Foto: Carlo Acutis, remaja Italia yang meninggal pada tahun 2006 karena leukemia, menjadi santo milenial pertama. (AP/Gregorio Borgia/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang remaja yang meninggal karena leukemia pada 2006 menjadi santo Katolik pertama dari generasi milenial pada Minggu. Ia disahkan sebagai santo dalam sebuah upacara di Vatikan yang dipimpin oleh Paus Leo dan dihadiri oleh ribuan umat muda dari berbagai negara.

Carlo Acutis, seorang remaja Italia kelahiran Inggris yang meninggal pada usia 15 tahun, dikagumi karena kekuatan imannya. Dia mempelajari kode komputer untuk membangun situs web guna menyebarkan imannya. Kisahnya telah menarik perhatian luas dari kaum muda Katolik, dan ia kini setara dengan Bunda Teresa dan Fransiskus dari Assisi.

Carlo Acutis. (Dok. carloacutis)Foto: Carlo Acutis. (Dok. carloacutis)
Carlo Acutis. (Dok. carloacutis)

Paus Leo mengkanonisasi Acutis pada Minggu (7/9/2025) bersama Pier Giorgio Frassati, seorang pemuda Italia yang dikenal karena membantu mereka yang membutuhkan dan meninggal karena polio pada tahun 1920-an.

Dalam sambutan dadakan kepada khalayak ramai di Lapangan Santo Petrus pada pembukaan acara, Paus Leo mengatakan Acutis dan Frassati adalah teladan kekudusan, dan teladan dalam membantu mereka yang membutuhkan.

"Saudara sekalian, kita semua bersama-sama, dipanggil untuk menjadi orang kudus," kata Paus kepada khalayak muda, seperti dilaporkan Reuters.

Kanonisasi Acutis telah dinantikan oleh banyak pemuda Katolik selama berbulan-bulan. Awalnya dijadwalkan pada bulan April, tetapi ditunda setelah wafatnya Paus Fransiskus.

Antonio D'Averio, 24 tahun, yang hadir dalam upacara tersebut, menyebut kanonisasi sebagai "sebuah uluran tangan Gereja kepada kami kaum muda." D'Averio mengatakan bahwa ia adalah seorang pemrogram komputer dan sangat terkesan dengan kisah Acutis.

"Acutis juga sangat bersemangat belajar tentang ilmu komputer," kata pemuda itu. "Bagi seorang santo ... ini tentu sesuatu yang baru. Ini juga sesuatu yang, menurut saya, dibutuhkan."


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pidato Perdana, Paus Leo XIV Serukan Perdamaian

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular