Politisi AS Bakar Al-Quran, Serukan Lenyapkan Islam
Jakarta, CNBC Indonesia - Politisi sayap kanan Amerika Serikat (AS) memicu kemarahan. Hal ini setelah aksinya membakar Al-Quran dan menyerukan lenyapkan Islam dalam kampanye iklan di media sosial yang provokatif
Politisi itu bernama Valentina Gomez. Ia adalah seorang kandidat kongres Partai Republik di Texas.
Dirinya mencalonkan diri untuk kursi Distrik 31 Texas pada tahun 2026. Dalam video pembakaran Al-Quran itu, ia menggunakan pakaian bergambar senapan bertulis "Valentina Gomez untuk Kongres".
"Putri-putrimu akan diperkosa, dan putra-putramu akan dipenggal, kecuali kita menghentikan Islam untuk selamanya," ujarnya dalam video itu yang tak diketahui kapan dimuat, ditulis laman Arab News dan Hindustan Times, dikutip Kamis (28/8/2025).
Mengenakan celana ala militer, dalam video itu ia membawa penyembur api. Penyembur api itu, tiba-tiba ia semprotkan ke Al-Quran yang diletakkan di atas tumpukan batu bata.
"Amerika adalah negara Kristen, jadi para teroris Muslim itu boleh pergi ke mana pun dari 57 negara Muslim. Hanya ada satu Tuhan yang benar, yaitu Tuhan Israel," serunya, dengan sound lagu rapper Kanye West.
Menurut beberapa laporan, Gomez memiliki rekam jejak merancang aksi kekerasan dan menggunakan retorika memecah belah yang ditujukan kepada Muslim, warga kulit hitam, dan imigran untuk menarik perhatian atas karier politiknya. Namun sejauh ini, cara itu masih gagal mengantarkannya ke kursi parlemen.
Dalam video sebelumnya, ia menggelar eksekusi tiruan terhadap boneka imigran dan menyerukan "eksekusi publik" terhadap imigran tak berdokumen yang dituduh melakukan kejahatan kekerasan.
Namun video itu kemudian dihapus oleh X karena melanggar kebijakannya tentang perilaku kebencian, menggambarkannya sebagai "hasutan" dan "publisitas murahan"
"Ini bukan politik. Ini hasutan," tulis podcaster Brian Allen di X.
"Ketika masjid mulai terbakar, ingatlah: ini adalah korek api dan Partai Republik Texas memberinya korek api."
Sementara itu, pembakaran Al-Quran yang ia lakukan juga dikecam Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (Anti-Defamation League). Kelompok itu mengatakan bahwa kampanye tersebut "dipicu oleh kebencian dan kefanatikan anti-Muslim".
"Membakar kitab suci agama seperti Al-Quran dapat memicu kekerasan dan membahayakan orang-orang. Hal ini perlu dikutuk oleh semua orang baik yang berhati nurani," tambah organisasi itu.
Gomez sendiri adalah seorang imigran dan lahir di Kolombia. Provokasi-provokasinya sebelumnya, termasuk mengganggu acara sipil di Texas Capitol, juga dikutuk.
"Dia bukan hanya seorang fasis Amerika. Dia orang Kolombia. Dan sebagai seorang migran, yang dia inginkan adalah melampiaskan kebencian terhadap migran. Kebanyakan orang Amerika dibunuh oleh orang Amerika," kata Presiden Kolombia Gustavo Petro berkomentar di media sosial.
(sef/sef)