
Cilacap Jadi Percontohan, Produksi SAF akan Direplika di Kilang Lain

Cilacap, CNBC Indonesia - Pertamina telah berhasil membuat Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku Used Cooking Oil (UCO) sebagai bahan bakar pesawat. Saat ini produksi SAF baru dilakukan di unit Treated Distillate Hydrotreating (TDHT) Kilang Pertamina Cilacap yang memiliki kapasitas 8.000 barel per hari.
Oleh karena itu, Direktur Operasional Kilang Pertamina Internasional (KPI) Didik Bahagia menuturkan produksi SAF juga akan direplikasi pada beberapa kilang lain. Adapun kilang KPI yang akan menjadi tujuan replikasi produksi SAF nantinya adalah kilang RU II Dumai, kilang RU VI Balongan dan kilang RU V Balikpapan.
"Di Balongan, di Dumai dan juga di Balikpapan harapannya di tahun 2026 semester II, kita bisa memproduksi itu," ujar Didik di RU IV Cilacap, Rabu (27/8/2025).
Menurut Didik, saat ini KPI terus mempelajari agar keberhasilan di Kilang Pertamina Cilacap bisa direplikasi. Dia merinci, untuk Kilang RU II Dumai saat ini sudah melakukan evaluasi dari pilot test dan direncanakan target produksi akan bisa dimulai pada kuartal I-2026.
Sedangkan di Balongan sedang dalam proses persiapan pilot test katalis dan jika berhasil akan mulai produksi pada kuartal IV-2026.
"Semester II 2026 yang jelas SAF bukan hanya diproduksi di Cilacap," tegas Didik.
Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan juga menegaskan dukungannya untuk replikasi Kilang Cilacap untuk produksi SAF. Menurutnya, hal ini akan sangat mendukung swasembada energi yang direncanakan Presiden Prabowo.
Apalagi menurutnya SAF adalah produksi anak bangsa yang harus didukung. Ke depan, SAF menurut Iwan bukan hanya didukung untuk ekspor namun juga untuk penggunaan maskapai dalam negeri.
"Insyaallah ada beberapa maskapai penerbangan sudah berkomunikasi dengan Dirut Pelita. Insyaallah mungkin bisa Garuda nanti dan penerbangan lainnya. Yang jelas sudah dibuktikan kemarin penerbangan pertama ke Denpasar dan kembali, aman," ujarnya.
Apalagi Iwan juga mengatakan bahwa KPI terus berkomunikasi baik dengan sejumlah pemangku kepentingan, seperti Menko infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan hingga Kementerian Perhubungan.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Perkuat Transisi Energi Melalui Sustainable Aviation Fuel