
Jual Beli Listrik Lintas Negara Keniscayaan, RI Harus Perhatikan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) buka suara perihal rencana ekspor listrik 'bersih' ke negara tetangga, khususnya ke wilayah Asia Tenggara (ASEAN). Rencana tersebut bisa terealisasi melalui proyek jaringan transmisi lintas negara atau ASEAN Power Grid.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto mengungkapkan Indonesia perlu menyusun strategi lebih lanjut terhadap rencana ekspor listrik tersebut. Berkaca dari ekspor komoditas energi lainnya, seperti gas misalnya, PT Pertamina (Persero) menjadi agregator penyalur dari berbagai wilayah kerja atau blok gas dalam negeri untuk bisa diekspor.
Nah, rencana ekspor listrik juga dinilai perlu mempertimbangkan antara akses bebas pasar terhadap potensi listrik Tanah Air. Dan perlu adanya penugasan kepada perusahaan negara untuk bisa mengkonsolidasikan potensi ekspor listrik dari berbagai pembangkit dalam negeri.
"Karena kita berada di dalam ekosistem negara tetangga dan ada rencana mengenai ASEAN Power Grid, maka jual beli tenaga listrik antar negara itu sebuah keniscayaan,"Â ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Rabu (27/8/2025).
"Pertanyaannya adalah strategi negara seperti apa yang kita mau undangkan di dalam undang-undang yang baru nanti ini. Apakah setiap pelaku usaha bisa mengakses market tersebut atau dikonsolidasikan melalui perusahaan negara?" tambahnya.
Pertimbangan kedua opsi tersebut, tidak lain untuk bisa mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada di Indonesia.
Berkaca dari kegiatan ekspor gas yang dikonsolidasikan oleh Pertamina, hal itu sukses membuat Indonesia tidak 'didikte' oleh negara lain. Dengan begitu, skema ekspor antar negara harus dilakukan secara government to government (G to G) agar ada konsolidasi antar negara.
"Tapi kalau ini di bawah G2G dan dimandatkan kepada satu BUMN untuk bisa mengkonsolidasikan kekuatan nasional, maka kitalah yang mengatur main dengan Singapura, bukan sebaliknya," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
