Boeing Bongkar Bisnis Penerbangan RI, Ini yang Bisa Datangkan Cuan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 27/08/2025 16:30 WIB
Foto: Managing Director of Boeing Commercial Marketing, Northeast Asia, Southeast Asia & Oceania, David Schulte. (CNBC Indonesia/Tommy Patrio Sorongan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa aviasi Amerika Serikat (AS), Boeing mengungkap sejumlah peluang yang ada dalam pasar penerbangan di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam paparan Commercial Market Outlook (CMO) 2025, Rabu (27/8/2025).

Dalam paparan tersebut Managing Director of Boeing Commercial Marketing, Northeast Asia, Southeast Asia & Oceania, David Schulte, mengungkapkan bahwa di Indonesia pangsa pasar penerbangan premium dan berbiaya rendah (LCC) masih sangat menjanjikan. Pasalnya, ada pertumbuhan kaum muda yang ingin bepergian untuk tamasya.


"Indonesia memiliki demografi muda, yang berarti keinginan dan hasrat untuk bepergian mungkin sedikit lebih tinggi. Jadi, negara ini memiliki demografi muda dan tingkat pendapatan menengah kita terus tumbuh," tuturnya.

Atas kebutuhan ini, Boeing telah menyediakan pesawat seperti 737-8 yang memungkinkan operator untuk mengoperasikan dalam konfigurasi 200 kursi. Ini membuat keterisian pesawat menjadi makin maksimal, yang akhirnya akan berdampak pada efisiensi biaya.

"Namun, kami juga telah melihat pertumbuhan yang luar biasa dengan LCC, jadi kami memiliki pesawat seperti 737-8, yang memungkinkan operator berbiaya rendah untuk menyediakan hingga 200 kursi dalam satu pesawat," tambahnya.

Meski begitu, ia juga tidak memungkiri adanya peluang untuk maskapai-maskapai full service untuk berkembang. Ia menyebut untuk bisnis ini, ada juga pangsa pasar yang memang menantikan keberadaan atau perkembangan maskapai premium.

"Namun, itu tidak berarti LCC itu akan menggantikan produk-produk kelas atas dalam produk. Potret industri ini akan terus berlanjut."

Sementara itu, Schulte juga menyoroti perkembangan sejumlah bandara perintis yang ada di Indonesia. Ia mengatakan Boeing sendiri telah memiliki varian yang bisa digunakan untuk beroperasi di medan-medan perintis tersebut.

"Sebenarnya, jika Anda melihat 737-7, yang merupakan pesawat berukuran terkecil, pesawat ini dirancang untuk bandara-bandara yang menantang di pasar-pasar yang menantang dengan panjang landasan yang lebih pendek dan rasio daya dorong yang sangat tinggi," paparnya.


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Korsel Temui Trump, Korean Air Beli 103 Pesawat Boeing