Mau Bangun 500 MW Pembangkit Nuklir, RI Butuh Investasi Rp52,3 Triliun

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 27/08/2025 14:45 WIB
Foto: AFP/JOHANNES EISELE

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) memaparkan kebutuhan investasi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) hingga 2034 diperkirakan mencapai US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 52,31 triliun. Hal tersebut tercantum di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN terbaru periode 2025-2034.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa rencana pengembangan PLTN di Tanah Air sudah tercantum dalam di dalam RUPTL terbaru. Hingga 2034, kapasitas PLTN ditargetkan sebesar 500 Mega Watt (MW).

"Nah, ini masih ada satu lagi sebenarnya topik yang mungkin bisa dipertimbangkan, karena dalam RUPTL ini muncul 500 Mega Watt nuklir di RUPTL antara 2025-2034," kata Darmo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Rabu (27/8/2025).


Sementara itu, berdasarkan pemodelan yang dilakukan bersama Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, kapasitas PLTN ditargetkan akan bertambah menjadi 7 Giga Watt (GW) hingga 2040.

"Ini masih draft, jadi modelingnya sedang dalam proses," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pada RUPTL 2025-2034, total kebutuhan investasi diperkirakan mencapai US$ 188 miliar atau sekitar Rp 2.967 triliun. Nilai ini terdiri dari investasi proyek sebesar US$ 171 miliar atau Rp 2.699 triliun dan maintenance CAPEX dan Interest During Construction (IDC) sebesar US$ 17 miliar atau Rp 268 triliun


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sumber Duit PLN IP Bangun Pembankit Senilai Rp 300 Triliun