Pengusaha Buka Suara, Ungkap Borok di Balik Sertifikasi K-3

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 27/08/2025 17:15 WIB
Foto: Logo K3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus dugaan pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang melibatkan mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer akhirnya terbongkar. Hal ini menjadi indikasi pelaksanaan sertifikasi K3 di Indonesia masih asal-asalan.

Ketua Komite Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Subchan Gatot buka suara mengenai pelaksanaan K3 di lapangan. Ada anggapan untuk mendapatkan sertifikasi sulit, sehingga mau tidak mau harus melewati 'jalur bawah meja' agar bisa lolos. Akhirnya K3 hanya menjadi formalitas.

"Sebenarnya tidak sulit juga asal perusahaan mau menjadikan K3 sebagai budaya. Dan, pengawas tidak mencari-cari kesalahan tapi membantu perusahaan yang belum baik K3-nya," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/8/2025).


Meski pelaksanaan di lapangan terindikasi compang-camping, namun pelaku usaha bakal tetap mengikuti regulasi dalam kepatuhan K3.

"K3 bagi pengusaha adalah prioritas utama," ujar Subchan.

Sertifikat K-3 merupakan bentuk ketentuan untuk menghindari potensi kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Konsep ini mencakup berbagai aspek penting yang bertujuan menciptakan kondisi kerja aman, sehat, dan sejahtera.

Pentingnya K-3 tidak hanya berhenti pada regulasi, tetapi juga pada implementasi nyata di lapangan, yang salah satunya diwujudkan melalui program pelatihan dan sertifikasi K-3. Program ini memastikan setiap individu yang terlibat memiliki kompetensi dan pemahaman mendalam tentang standar keselamatan.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Wamenaker Jadi Tersangka Kasus Sertifikasi K3, Begini Modusnya!