Ngeri! Muncul Peringatan Banjir Mendadak, 150.000 Warga Dievakuasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pakistan mengevakuasi setidaknya 150.000 orang di wilayah-wilayah di sepanjang tiga sungai di jantung pertaniannya yang terancam banjir. Hal ini terjadi setelah negara tetangganya, India, memperingatkan rencananya untuk melepaskan kelebihan air dari sebuah bendungan.
Para pejabat Pakistan mengatakan mereka menerima peringatan mendadak dari India pada hari Senin (25/8/2025) bahwa India bermaksud untuk melepaskan air dari Bendungan Madhopur yang sedang terisi penuh, di wilayahnya di Provinsi Punjab, yang berfungsi sebagai lumbung pangan Pakistan.
Sebuah sumber pemerintah India mengatakan mereka tidak menyebutkan bendungan tertentu, tetapi hujan deras mendorong mereka untuk menyampaikan peringatan kedua kepada Pakistan melalui jalur diplomatik. Ketika ditanya apakah peringatan lebih lanjut dapat dikeluarkan seiring hujan terus berlanjut, ia mengatakan hal itu mungkin saja dilakukan.
Dua negara yang bermusuhan ini telah dilanda hujan lebat dan banjir dalam beberapa pekan terakhir. Pelepasan kelebihan air ini mengancam akan semakin menggenangi sebagian wilayah Provinsi Punjab di Pakistan, yang berfungsi sebagai lumbung pangan negara tersebut dan menyumbang sebagian besar pasokan pangannya.
"India akan melepaskan sejumlah air yang terkendali dari bendungan dalam beberapa hari mendatang. Ratusan desa yang terletak di tanggul ketiga sungai tersebut telah dievakuasi," kata Mazhar Hussain, seorang pejabat manajemen bencana Pakistan.
Kedua negara bersenjata nuklir ini telah berada dalam ketegangan sejak konflik singkat di bulan Mei, pertempuran terburuk mereka dalam beberapa dekade, dan banjir apa pun yang dituduhkan kepada New Delhi dapat memperburuk hubungan.
Di sisi lain, India secara rutin melepaskan air dari bendungan-bendungannya ketika seluruh tanggul air itu terlalu penuh, sehingga kelebihan air tersebut mengalir ke Pakistan. Tiga sungai, Ravi, Sutlej, dan Chenab, mengalir ke Pakistan dari wilayah India, di mana saat ini, sungai-sungai tersebut mengalami banjir sedang hingga tinggi,
Pusat Pertanian
Wilayah barat laut Pakistan telah dilanda banjir besar, yang mengakibatkan setengah dari 799 orang tewas pada musim hujan ini. Wilayah utara Gilgit Baltistan telah mengalami percepatan pencairan gletser, sementara kota Karachi di selatan sebagian terendam minggu lalu.
Kini, banjir terburuk mengancam provinsi Punjab,rumah bagi separuh dari 240 juta penduduk Pakistan.Provinsi ini menghasilkan sebagian besar tanaman pokok Pakistan dan wilayah di sepanjang ketiga sungai tersebut memiliki lahan pertanian yang subur dan luas.
Peringatan dari India pada hari Minggu datang setelah New Delhi menangguhkan perjanjian yang telah berusia puluhan tahun dengan Islamabad tentang pembagian air dari jaringan sungai Indus. India menangguhkan perjanjian tersebut setelah menyalahkan Pakistan atas serangan mematikan terhadap wisatawan Hindu di Kashmir India, yang memicu permusuhan pada bulan Mei. Islamabad membantah terlibat.
Seorang pejabat India mengatakan pada hari Minggu bahwa peringatan itu disampaikan kepada Kementerian Luar Negeri Pakistan atas dasar "alasan kemanusiaan", dan bukan berdasarkan Perjanjian Perairan Indus 1960, menyusul hujan lebat di Jammu dan Kashmir utara.
(tps)