Ladang Gas Buat Jepang Panas ke China, Sangat Disesalkan & Sepihak

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang melayangkan protes keras kepada China setelah mendeteksi pembangunan rig pengeboran gas oleh Beijing di wilayah Laut Cina Timur yang disengketakan. Tokyo menilai langkah China melanggar kesepakatan bilateral dan berpotensi menimbulkan ketegangan baru di kawasan.

Kementerian Luar Negeri Jepang pada Senin malam mengonfirmasi bahwa China sedang membangun rig pengeboran di perairan di mana klaim zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara tumpang tindih. Tokyo pun segera menyampaikan protes melalui kedutaan besar China.

"Sangat disesalkan bahwa China memajukan pembangunan sepihak," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang, seperti dikutip AFP, dikutip Selasa (26/8/2025). "Kami sangat mendesak China untuk segera memulai kembali perundingan mengenai implementasi perjanjian bersama tahun 2008."

Perjanjian bilateral 2008 mengatur bahwa Jepang dan China sepakat untuk bersama-sama mengembangkan cadangan gas bawah laut di wilayah yang disengketakan, dengan larangan pengeboran independen oleh masing-masing negara. Namun, negosiasi implementasi perjanjian tersebut ditangguhkan sejak 2010.

Menurut Tokyo, China telah menempatkan 21 rig pengeboran yang dicurigai, dan ada kekhawatiran gas di sisi ZEE Jepang juga dapat diekstraksi. Jepang menekankan bahwa garis tengah antara kedua negara harus menjadi batas resmi ZEE, sementara China bersikeras batas tersebut harus lebih dekat ke Jepang dengan mempertimbangkan landas kontinen dan fitur laut lainnya.

Kedua negara juga memiliki sengketa terpisah terkait pulau-pulau yang disengketakan, yang disebut Jepang sebagai Senkaku dan China sebagai Diaoyu. China secara rutin mengirim kapal dan pesawat ke wilayah tersebut untuk menguji respons Tokyo. Selain itu, China juga memiliki perselisihan dengan beberapa negara lain di Laut Cina Selatan, yang diklaim Beijing secara keseluruhan.