BKN Bawa Kabar Buruk Soal Lowongan PPPK Paruh Waktu
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kepegawaian Negara mengungkapkan potensi pengangkatan PPPK Paruh Waktu semakin menipis. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran pemerintah daerah (pemda) untuk membiayai gaji dan tunjangan mereka.
Kepala BKN Zudan Arif menjelaskan bahwa dari total potensi 1,37 juta tenaga yang dipetakan untuk diusulkan sebanyak 1,06 juta atau 78% sudah diajukan instansi. Namun, terdapat 66.495 tenaga paruh waktu atau sekitar 4,9% tidak diusulkan.
Selain itu, masih ada 235.533 tenaga paruh waktu CASN yang belum diusulkan oleh instansi masing-masing.
"Nah yang tidak diusulkan ini teridentifikasi dengan berbagai alasan, antara lain meninggal dunia, kemudian sudah tidak aktif bekerja, instansi menilai tidak ada kebutuhan di organisasinya, dan keempat tidak tersedia anggaran," ujar Zudan dalam Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI, Senin (25/8/2025).
Secara rinci, sekitar 27.644 atau 41,6% dari total paruh waktu yang tidak diangkat beralasan tidak aktif bekerja, 26.395 atau 39,7% beralasan tidak tersedia anggaran, 17,2% atau 11.404 tidak ada kebutuhan organisasi dn 1.052 atau 1,6% meninggal dunia.
BKN pun mencatat sejumlah daerah termasuk Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, hingga Kota Malang termasuk yang memiliki jumlah tenaga PPPK Paruh Waktu terbanyak yang tidak diajukan.
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Aba Subagja pun menjelaskan bahwa penerimaan PPPK Paruh Waktu tidak akan berlaku mulai tahun depan.
Pasalnya mulai tahun depan para PPPK paruh waktu hanya menjadi transisi untuk pengangkatan menjadi pegawai PPPK.
"Terkait paruh waktu hanya untuk tahun ini saja pak jadi tahun ini menjadi transisi untuk menyelesaikan jd kao paruh waktu saat ini diangkat nanti mereka nantinya diangkat ke P3K," Aba dalam Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI, Senin (25/8/2025).
Para pegawai P3K paruh waktu nantinya akan melalui penilaian kinerja untuk diseleksi menjadi pegawai PPPK penuh waktu.
"Hingga nanti ada penilaian kinerja secara objektif jadi ke arah paruh waktu bagus untuk menyeleksi juga bagi yang tidak disiplin dan tidak berkinerja baik," ujarnya
Di sisi lain, untuk pengangkatan CPNS tahun 2024 telah mencapai 99,72% dan hampir seluruhnya siap diangkat dengan Surat Keputusan (SK) CPNS. Sementara 87,68% PPPK tahap pertama telah memperoleh SK.
Namun dari total 185.800 formasi, baru 25,42% usulan yang masuk ke BKN untuk PPPK tahap kedua dan yang berstatus SK baru 8,47%.
"Jadi kami terus mengejar agar PPPK tahap dua ini di bulan September juga sudah diajukan semuanya," ujarnya.
(mij/mij)