FOTO Internasional

Potret Topan Kajiki Libas Tetangga RI, Kota Lumpuh-Penduduk Dievakuasi

Reuters, CNBC Indonesia
Selasa, 26/08/2025 05:00 WIB

Topan Kajiki yang terus menguat memaksa Vietnam mengevakuasi ratusan ribu penduduk pesisir, sementara kota wisata Sanya di China lumpuh total.

1/4 A doorway of a hotel is reinforced by sandbags and an aluminium frame as Typhoon Kajiki approaches in Nghe An province, Vietnam, August 25, 2025. REUTERS/Minh Nguyen REFILE - CORRECTING FROM

Vietnam telah menutup bandara, sekolah, dan memulai evakuasi massal sebagai persiapan menghadapi badai terkuat sepanjang tahun ini. Topan Kajiki yang terus menguat memaksa Vietnam mengevakuasi ratusan ribu penduduk pesisir, sementara kota wisata Sanya di China lumpuh total setelah seluruh aktivitas bisnis, pariwisata, dan transportasi dihentikan. REUTERS/Minh Nguyen

2/4 A doorway of a hotel is reinforced by sandbags and an aluminium frame as Typhoon Kajiki approaches in Nghe An province, Vietnam, August 25, 2025. REUTERS/Minh Nguyen REFILE - CORRECTING FROM

Mengutip Reuters, pemerintah Vietnam menyatakan lebih dari 586.000 orang akan dievakuasi dari provinsi-provinsi di Vietnam Tengah seperti Thanh Hoa, Quang Tri, Huế, dan Da Nang, yang diperkirakan menjadi jalur masuk topan pada Senin pagi. REUTERS/Minh Nguyen

3/4 A doorway of a hotel is reinforced by sandbags and an aluminium frame as Typhoon Kajiki approaches in Nghe An province, Vietnam, August 25, 2025. REUTERS/Minh Nguyen REFILE - CORRECTING FROM

Dengan garis pantai panjang yang menghadap Laut Cina Selatan, Vietnam rentan terhadap badai yang seringkali mematikan dan memicu banjir serta tanah longsor yang berbahaya. REUTERS/Minh Nguyen

4/4 A doorway of a hotel is reinforced by sandbags and an aluminium frame as Typhoon Kajiki approaches in Nghe An province, Vietnam, August 25, 2025. REUTERS/Minh Nguyen REFILE - CORRECTING FROM

Pemerintah Vietnam mengingatkan bahwa kekuatan Topan Kajiki bisa meniru dampak Topan Yagi, yang tahun lalu menewaskan sekitar 300 orang dan menyebabkan kerusakan properti senilai US$3,3 miliar atau sekitar Rp53,8 triliun. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar tidak hanya terhadap keselamatan penduduk, tetapi juga stabilitas ekonomi di kawasan. REUTERS/Minh Nguyen