HPJI-Jasa Marga Gelar Insight Talk 2025 Bahas Nasib Jalan Tol

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
22 August 2025 12:27
Dok Jasa Marga
Foto: Dok Jasa Marga

Jakarta, CNBC Indonesia - Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) melalui Bidang II Investasi dan Pembiayaan Jalan, didukung oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), menyelenggarakan Insight Talk 2025. Mengangkat tema "Menguatkan Pilar Ekonomi Lewat Infrastruktur: Membangun Bisnis Jalan Tol Tangguh di Masa Volatilitas Perekonomian" diskusi ini berlangsung di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC), pada 20-21 Agustus 2025.

HPJI sebagai salah satu organisasi profesi yang membidangi investasi, pengembangan serta konstruksi jalan dan jembatan di Tanah Air mengelar Insight Talk 2025 ini sebagai wadah Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) serta sharing knowledge secara berkala dengan profesional, akademisi, dan masyarakat umum terkait pengembangan bisnis jalan tol di masa volatilitas ekonomi saat ini.

Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, membuka acara dengan speech bertajuk "Peran Pengusaha Jalan Tol dalam Menghadapi Tantangan Bisnis di Masa Volatilitas Ekonomi." Dia menegaskan pentingnya pengelolaan usaha jalan tol yang tangguh, adaptif, serta responsif terhadap perubahan situasi ekonomi global maupun domestik.

"Bisnis jalan tol adalah bisnis jangka panjang. Dengan ketidakpastian ekonomi saat ini, kami dituntut untuk bukan hanya menjaga stabilitas operasional, tetapi juga mampu menyiapkan strategi yang antisipatif, sehingga jalan tol tetap menjadi tulang punggung konektivitas nasional," ujar Rivan dalam keterangan resmi, Jumat (22/8/2025).

Dia menekankan pentingnya kegiatan ini tidak hanya sebagai forum berbagi pengetahuan, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam memperkuat kompetensi profesional di bidang pengusahaan dan pengelolaan jalan tol. Menurut Rivan, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia merupakan fondasi penting untuk mendukung keberlanjutan industri jalan tol di Indonesia.

"Hari ini tidak hanya sekadar acara yang diisi dengan kontribusi para narasumber, tetapi juga menjadi bagian dari pembekalan sertifikasi yang sangat penting untuk peningkatan kapabilitas dan mengakselerasi kompetensi di bidang pengusahaan maupun pengelolaan jalan tol," ucap Rivan.

Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Sekretaris BPJT Kementerian PU Ni Komang Rasminiati, yang menekankan bahwa forum ini diharapkan dapat menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas lembaga dan pelaku usaha.

"Tema Insight Talk kali ini sangat relevan dengan tantangan pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia karena memberikan pemahaman menyeluruh mengenai proses bisnis jalan tol, mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pengoperasian, termasuk kebijakan yang berlaku serta aspek pembiayaan infrastruktur. Diskusi yang berlangsung hari ini diharapkan menjadi wadah diskusi dan kolaborasi bagi para stakeholder terkait untuk meningkatkan iklim bisnis jalan tol di masa konektivitas ekonomi saat ini," jelas Komang.

Sementara itu, Ketua Umum HPJI, Hedy Rahadian dengan tema "Penguatan Pilar Ekonomi melalui Pengembangan Infrastruktur Jalan Tol dan Penguatan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Jalan Indonesia." Dalam kesempatan tersebut, Hedy menjelaskan bahwa penguatan bisnis jalan tol tidak hanya dapat diukur dari sisi investasi, tetapi juga harus ditopang dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang mampu mengelola infrastruktur secara efisien dan berkelanjutan.

"HPJI memandang pentingnya peran SDM yang andal untuk memastikan keberlangsungan investasi jalan tol. Tanpa SDM yang adatif dan kompeten, sulit bagi kita untuk menghadapi gejolak ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan pembangunan infrastruktur," tegas Hedy.

Diskusi panel hari pertama diisi oleh sejumlah pejabat Kementerian PU dan jajaran manajemen Jasa Marga. Dirjen Pembiayaan Infrastruktur, Rachman Arief Dienaputra, memaparkan mengenai kebijakan dan skema pembiayaan jalan tol di Indonesia dengan menekankan perlunya instrumen pendanaan jangka panjang yang dapat memperkuat kelayakan investasi. Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo, melanjutkan pembahasan dengan topik kebijakan jalan tol berbasis nilai tambah dan integrasi layanan, yang menurutnya menjadi kunci agar jalan tol dapat bersinergi dengan pembangunan wilayah dan mendukung daya saing nasional.

Selanjutnya, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian PU, Triono Junoasmono, menekankan peran pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang inklusif, sementara Direktur Operasi Jasa Marga, Fitri Wiyanti, memaparkan strategi manajemen pengoperasian jalan tol yang berfokus pada kualitas pelayanan dan efisiensi operasional.

Masih di hari pertama, peserta diajak melakukan kunjungan ke Jasamarga Tollroad Command Center, pusat kendali operasi jalan tol yang dilengkapi sistem pemantauan lalu lintas modern. Dalam kesempatan ini, Direktur Teknologi Informasi PT Jasamarga Tollroad Operator, Shandy Maulana Haris, memaparkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pengoperasian jalan tol. Shandy menjelaskan bagaimana teknologi ini membantu meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, memperkuat sistem prediksi lalu lintas, dan memperbaiki respons layanan bagi pengguna jalan tol.

Hari kedua dilanjutkan dengan Insight Talk yang berfokus pada pengembangan bisnis konsesi dan manajemen aset jalan tol. Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga, M. Agus Setiawan, menguraikan strategi pengembangan bisnis konsesi sekaligus prospektif jalan tol.

Topik ini dilanjutkan dengan paparan dari Direktur Operasi PT Jasamarga Tollroad Maintenance, Adhi Kristiawan, yang menjelaskan manajemen preservasi jalan tol sebagai upaya menjaga kualitas infrastruktur agar tetap layak digunakan sepanjang umur konsesi. Direktur ProyekKonstruksi & Pengembangan Bisnis PT Jasamarga Tollroad Maintenance, Linda Pakpahan, kemudian menyoroti optimalisasi teknologi dalam preservasi, termasuk penggunaan sistem Hawkeye dan Bridge Inspection untuk memantau kondisi jalan dan jembatan secara real-time, sehingga efisiensi pemeliharaan dapat tercapai.

Diskusi hari kedua ditutup dengan paparan dari Direktur Bisnis Fasilitas Jalan Tol PT Jasa Marga Related Business, Bimo Esmunantyo, yang mengulas potensi bisnis rest area sebagai pusat layanan terpadu yang tidak hanya menopang kebutuhan pengguna jalan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di sepanjang koridor jalan tol.

Secara keseluruhan, sesi panel ini memberikan wawasan yang komprehensif bagi peserta tentang berbagai aspek bisnis jalan tol. Diharapkan, pemahaman ini akan mendorong kolaborasi yang lebih kuat di antara para pemangku kepentingan untuk mencapai keberlanjutan bisnis jalan tol.

Melalui rangkaian Insight Talk 2025, seluruh narasumber sepakat bahwa ketahanan bisnis jalan tol di tengah volatilitas ekonomi hanya dapat dicapai dengan kombinasi kebijakan pendanaan yang mendukung, strategi investasi yang adaptif, pemanfaatan teknologi inovatif, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. HPJI bersama Jasa Marga menegaskan komitmennya untuk terus berperan sebagai katalis dalam membangun ekosistem jalan tol yang efisien, tangguh, dan berkelanjutan.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diskon 20% Tarif Tol Resmi Berlaku, Ini Daftar Ruas & Besaran Potongan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular