Dua serangan terpisah yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok gerilya pembangkang menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai puluhan lainnya di Kolombia pada Kamis (21/8). Serangan ini semakin memperburuk krisis keamanan terparah yang dihadapi negara itu dalam beberapa dekade terakhir, sekaligus menjadi tantangan besar bagi proses perdamaian menjelang pemilu tahun depan. (Tangkapan Layar Video Reuters/RCN TV / COLOMBIAN GOVERNMENT TV)
Serangan pertama terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat di kota Cali, barat daya Kolombia. Sebuah truk bermuatan bom diledakkan di dekat sekolah penerbangan militer, menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 60 lainnya. Ledakan besar itu menimbulkan kepanikan, merusak rumah-rumah warga, serta membakar sejumlah kendaraan. (Tangkapan Layar Video Reuters/RCN TV / COLOMBIAN GOVERNMENT TV)
Beberapa jam sebelumnya, serangan mengguncang wilayah timur laut Kolombia ketika gerilyawan menyerang polisi yang tengah mengawasi pemberantasan tanaman koka. Para penyerang menggunakan senapan dan drone untuk menjatuhkan helikopter, menewaskan 12 polisi serta melukai tiga lainnya. (Tangkapan Layar Video Reuters/RCN TV / COLOMBIAN GOVERNMENT TV)
Menteri Pertahanan Pedro Sanchez menuding serangan di Kolombia dilakukan kelompok gerilya EMC, sempalan FARC yang menolak damai 2016. Dipimpin Ivan Mordisco dan faksi lain oleh Calarca, kelompok ini disebut berubah menjadi kartel narkoba de facto yang mendanai diri lewat perdagangan kokain. (Tangkapan Layar Video Reuters/RCN TV / COLOMBIAN GOVERNMENT TV)
