Internasional

Bom Meledak di Dekat Pangkalan Udara Militer, 5 Orang Tewas

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 August 2025 12:00
Korban tewas akibat ledakan yang terjadi di kota Cali, Kolombia, pada Kamis (21/8), meningkat menjadi enam orang.
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka ketika sebuah bom mobil meledak di jalanan yang ramai di kota Cali, Kolombia, pada Kamis waktu setempat. Menurut polisi, bom tersebut menargetkan Sekolah Penerbangan Militer Marco Fidel Suarez di bagian utara kota.

Saksi mata juga mengonfirmasi bahwa mereka mendengar ledakan di dekat pangkalan udara. Hal itu menyebabkan beberapa bangunan dan sebuah sekolah dievakuasi.

"Ada suara menggelegar dari sesuatu yang meledak di dekat pangkalan udara," kata saksi mata berusia 65 tahun, Hector Fabio Bolanos, kepada AFP, dikutip Jumat (22/8/2025). "Ada begitu banyak orang yang terluka, banyak rumah rusak di depan pangkalan."

Wali Kota Cali, Alejandro Eder, mengatakan laporan awal menunjukkan setidaknya lima orang tewas dan 36 orang terluka. Ia mengumumkan larangan truk besar memasuki kota, karena khawatir akan terjadi ledakan lebih lanjut, dan menawarkan hadiah sebesar US$10.000 (Rp 165 juta) untuk informasi.

Belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu. Gubernur regional, Dilian Francisca Toro, menyebutnya sebagai 'serangan teroris'.

"Terorisme tidak akan mengalahkan kita," katanya.

Pada bulan Juni, gerilyawan sayap kiri mengaku bertanggung jawab atas gelombang serangan bom dan senjata di dalam dan sekitar Cali yang menewaskan tujuh orang. Kelompok tersebut, Central General Staff (EMC), menolak kesepakatan damai tahun 2016 dan telah meningkatkan operasinya menjelang pemilihan umum tahun 2026.

Meskipun kelompok gerilya, paramiliter, dan kartel masih menguasai sebagian besar wilayah Kolombia, negara itu sempat telah menikmati ketenangan yang relatif selama satu dekade atau lebih. Namun, terjadi lonjakan kekerasan baru-baru ini menjelang pemilihan presiden tahun 2026.

Dalam serangan yang tampaknya tidak terkait pada hari Kamis, delapan orang tewas dalam bentrokan antara gerilyawan dan polisi di bagian barat laut negara itu.

Di sisi lain, petugas polisi membasmi tanaman koka di dekat kota Medellin. Diketahui bahwa banyak kelompok bersenjata di Kolombia, yang dulunya didasarkan pada ideologi sayap kiri atau sayap kanan, mendanai diri mereka sendiri melalui perdagangan kokain yang menguntungkan.

Serangan-serangan ini menambah tekanan pada pemerintahan Presiden Gustavo Petro, yang pendekatan damainya terhadap kelompok-kelompok bersenjata telah dituding sebagai penyebab meningkatnya kekerasan.


(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bom Bunuh Diri Serang Bus Sekolah Pakistan, India Dituduh Terlibat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular