Internasional

Iran Luncurkan Rudal Besar-besaran, Israel-AS Siaga Penuh

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 August 2025 20:40
Iran memamerkan sejumlah rudal dan sistem pertahanannya di sebuah museum di Teheran, pada Jumat (15/11) di tengah ketegangan konflik di Timur Tengah. (via REUTERS/Majid Asgaripour)
Foto: Iran memamerkan sejumlah rudal dan sistem pertahanannya di sebuah museum di Teheran, pada Jumat (15/11) di tengah ketegangan konflik di Timur Tengah. (via REUTERS/Majid Asgaripour)

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran menggelar latihan rudal besar-besaran selama dua hari mulai Kamis (21/8/2025) di Samudra Hindia utara dan Laut Oman. Latihan ini mencakup peluncuran rudal, operasi drone, hingga peperangan elektronik, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel dan Amerika Serikat (AS).

"Berbagai rudal jelajah serang presisi dengan jarak pendek, menengah, dan jauh akan digunakan untuk menghancurkan target permukaan," kata Juru Bicara Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Abbas Hassani, dikutip dari Newsweek.

Latihan ini digelar kurang dari dua bulan setelah konflik bersenjata 12 hari antara Iran, Israel, dan AS pada Juni lalu. Perang tersebut menewaskan ratusan orang serta menyebabkan kerusakan infrastruktur di kedua belah pihak.

Konflik dimulai 13 Juni ketika Iran melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, yang dibalas dengan serangan udara ke instalasi militer Iran. AS kemudian ikut masuk pada 22 Juni dengan menyerang fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan.

Iran kemudian merespons dengan menyerang Pangkalan Udara Al-Udeid di Qatar, sebelum gencatan senjata diumumkan Presiden Donald Trump pada 24 Juni.

Meski gencatan senjata telah tercapai, situasi tetap rapuh. Israel menyatakan tetap waspada atas potensi eskalasi baru. "Kami siap menyerang lagi bila diperlukan," ujar Kepala Staf Israel, Eyal Zamir.

Pengamat menilai, manuver militer terbaru Iran adalah sinyal bahwa Teheran tidak akan mundur dalam menghadapi tekanan Israel maupun AS. Latihan ini juga dimaksudkan untuk mempertajam kesiapan tempur, memperkuat sistem komando, serta meningkatkan daya pencegahan di kawasan.

Latihan dijadwalkan berakhir pada Jumat (22/8/2025). Namun, para analis memperingatkan dampaknya bisa jauh lebih luas dari sekadar manuver militer. Dengan retorika keras yang terus muncul, kawasan tetap berada di ambang eskalasi baru.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Iran Serang Israel, Iron Dome Kewalahan-Ledakan Terdengar di Tel Aviv

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular