
Amran Bongkar Biang Kerok Banyak Penggilingan Padi Kecil Bangkrut

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman menepis isu mengenai banyaknya penggilingan padi kecil yang dikabarkan tutup, imbas dari polemik perberasan yang terjadi belakangan ini. Ia menegaskan, kondisi tersebut bukanlah hal baru, melainkan sudah berlangsung sejak lama.
"Dan sekarang ada yang memframing bahwa banyak pabrik kecil tutup. Tutupnya bukan hari ini, itu sudah (tutup sejak) 15-20 tahun lalu. Kami sudah paparkan di rakortas, kemudian di ratas kami sampaikan. Mungkin ke depan kita bisa menetap kembali," kata Amran saat Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Amran memaparkan, jumlah penggilingan padi kecil di Indonesia mencapai 161.401 unit dengan kapasitas terpasang sekitar 116,2 juta ton. Padahal, kebutuhan produksi nasional hanya sekitar 65 juta ton gabah kering panen (GKP) per tahun. Dengan kondisi tersebut, ia menilai kapasitas penggilingan sebenarnya lebih dari mencukupi.
"Artinya apa? Dengan penggilingan kecil saja, ini masih ada kapasitas yang terpasang yang tidak terpakai," ujarnya.
Meski begitu, Amran menilai masalah justru muncul dengan kehadiran penggilingan menengah dan besar. Kapasitas tambahan dari kelompok ini bisa mencapai 50 juta ton per tahun, sehingga menambah tekanan pada penggilingan kecil.
![]() Petugas melakukan pengepakan beras di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
"Dan yang terjadi di lapangan adalah kalau yang kecil pada saat paceklik, kalau musim panen raya itu masih aman, tapi begitu masuk rendengan, paceklik itu panennya tinggal 30% dari total. Maksimal 35%," jelasnya.
Menurut Amran, persaingan harga antara penggilingan besar dan kecil membuat posisi penggilingan kecil semakin tersudut.
"Katanya, saat penggilingan besar masuk ke pasar, harga gabah bisa terdorong naik. Penggilingan kecil biasanya membeli dengan harga sekitar Rp 6.700 per kg, sementara penggilingan besar sanggup membeli hingga Rp 7.000 per kg karena memiliki pabrik yang lebih efisien," tutur Amran.
Ia memperingatkan, tanpa adanya intervensi, penggilingan kecil bisa habis tergerus persaingan. "Dan pada saatnya nanti yang besar ini memonopoli dan 161.000 katakanlah yang mempekerjakan 10 orang berarti 1 juta orang kehilangan pekerjaan," katanya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mentan Putar Video, Prabowo Sebut Amran dan Zulhas 'Pahlawan Pangan'
