Jadi Tujuan Investasi Pertamina NRE, Begini Bisnis Listrik di Filipina

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
21 August 2025 14:40
Gak Cuma Solar Panel, Pertamina NRE Incar Pembangkit Nuklir - Geothermal(CNBC Indonesia TV)
Foto: Gak Cuma Solar Panel, Pertamina NRE Incar Pembangkit Nuklir - Geothermal(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) resmi mengakuisisi 20% saham perusahaan energi terbarukan asal Filipina, Citicore Renewable Energy (CREC). Meski hanya 20%, PNRE juga tetap mempunyai kendali strategis melalui skema kerja sama yang disepakati.

CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), John Anis menjelaskan salah satu daya tarik utama Filipina adalah iklim investasi di sektor ketenagalistrikan yang cukup menarik. Pasalnya, sejak krisis ekonomi 1998, pemerintah Filipina memutuskan untuk tidak lagi memberikan subsidi listrik.

Dengan keputusan tersebut membuat pasar listrik di negara tersebut terbuka penuh. Sehingga menciptakan persaingan bisnis di sektor ketenagalistrikan menjadi lebih sehat.

"Jadi pada saat itu langsung diputuskan bahwa pemerintah tidak bisa memberikan subsidi lagi. Jadi marketnya dibuka. Nah market terbuka ini membuat persaingan dan kompetisi itu menjadi sangat positif, dan iklim investasinya jadi sangat positif juga karena didukung oleh pemerintah," kata John dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (21/8/2025).

Menurut dia, dengan pasar listrik yang terbuka, perusahaan swasta memiliki kesempatan untuk terlibat, baik melalui mekanisme lelang, business to business (B2B) maupun skema feed in tariff.

"Jadi mirip seperti di Eropa. Jadi marketnya sangat luas, ada market yang B2B, ada yang juga lewat auction, ada yang melalui feed in tariff, ada juga yang bahkan per 5 menit dia ada auction-nya. Yang namanya wholesale. 5 menit dengan fluktuasi price. Pada saat itu ada yang mau nawar, silahkan," katanya.

Seperti diketahui, mengutip media yang berbasis di Filipina yakni Philstar Global menyebutkan bahwa transaksi pembelian saham ini menandai investasi pertama Pertamina NRE di Filipina, yang membuka jalan bagi masuknya Pertamina NRE secara strategis ke dalam pasar energi terbarukan yang sedang berkembang pesat di negara tersebut.

Presiden dan CEO CREC Oliver Tan mengatakan, kemitraan ini akan memberikan "peluang" bagi Filipina dan Indonesia untuk memajukan teknologi dan praktik energi terbarukan yang inovatif.

Selain itu, kesepakatan penting ini siap untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek energi terbarukan CREC yang luas di seluruh negeri sambil memfasilitasi masuknya CREC ke Indonesia.

"Ini memberikan panggung yang lebih luas untuk kemampuan end-to-end CREC yang unik dengan membuka pintu di Indonesia. Bahkan ketika kami mendorong pengembangan kami di Filipina dengan begitu cepat," kata Tan.

Sebagaimana diketahui, CREC salah satu produsen tenaga surya terbesar di Filipina, mengatakan bahwa kesepakatan ini akan membantu mereka mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia dan memperluas kehadirannya di kawasan Asia Tenggara, dengan target untuk berkontribusi sekitar 1 gigawatt (GW) kapasitas energi ramah lingkungan per tahun.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: PLN Ramal Beban Listrik Turun 30% Saat Lebaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular