Heboh Rupiah Pecahan Rp 80 Ribu dan Rp 250 Ribu, BI: Tidak Benar!

haa, CNBC Indonesia
Kamis, 21/08/2025 13:50 WIB
Foto: Narasi uang rupiah edisi 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia dengan gambar Ir. Soekarno, Bendera Merah Putih, peta Indonesia, Garuda Pancasila adalah tidak benar atau hoaks. (Dok. komdigi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jagat maya diwarnai dengan informasi soal uang kertas nominal Rp 250.000. Hal ini berawal dari gambar pecahan selembar uang Rp 250.000 yang beredar di Facebook.

Dalam gambar uang pecahan tersebut, tampak sosok pria, bendera Merah Putih, Candi Borobudur, serta tulisan "2025" dan "Bank Republik Nusantara". Tak hanya itu, beredar pula gambar uang kertas dengan tulisan "80 tahun Indonesia" dan "80 NKRI" pecahan Rp 80.000. Gambar ini dimuat dalam cuplikan video pendek di Facebook.

Uang kertas pecahan Rp 80.000 ini menggambarkan presiden pertama RI Ir. Soekarno yang mengenakan jas putih dan peci hitam.


Bank Indonesia (BI) ketika dihubungi CNBC Indonesia membantah mengenai keberadaan dua pecahan uang kertas ini. BI menegaskan pihaknya tidak menerbitkan rupiah khusus pecahan Rp 80.000 dan Rp 100.000.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan menegaskan informasi yang beredar di media sosial soal pecahan uang kertas tersebut tidaklah benar.

"Informasi yang beredar soal uang Rupiah pecahan 80 ribu dan 250 ribu adalah tidak benar," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/8/2025).

BI tercatat tidak pernah mengeluarkan rupiah khusus dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80 tahun. Terakhir kali, BI mengeluarkan rupiah khusus peringakatn Hari Kemerdekaan RI adalah saat peringatan ke-75 tahun.

Atas informasi yang meresahkan ini, Junanto meminta agar masyarakat tetap awas dalam mengenali ciri uang Rupiah dan tetap melakukan cross-check mengenai informasi uang palsu dan informasi palsu.

"BI senantiasa mengajak masyarakat mengenali ciri keaslian uang Rupiah melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang). Juga selalu rawat uang Rupiah untuk menjaga diri dari kejahatan uang palsu ataupun informasi palsu," katanya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Defisit Neraca Transaksi Berjalan RI Melebar Jadi USD 3 Miliar