Pertamina Akuisisi Perusahaan Energi Filipina, Apa Manfaatnya Bagi RI?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
21 August 2025 11:50
Direktur Utama PT Pertamina NRE, John Anis dalam program CNBC Indonesia Squawk Box Energy Corner di Jakarta, Kamis (21/8/2025). (CNBC Indonesia TV)
Foto: Direktur Utama PT Pertamina NRE, John Anis dalam program CNBC Indonesia Squawk Box Energy Corner di Jakarta, Kamis (21/8/2025). (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) mengungkapkan alasan di balik akuisisi 20% saham perusahaan energi terbarukan asal Filipina, Citicore Renewable Energy (CREC).

CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), John Anis menjelaskan bahwa aksi korporasi ini dinilai dapat membuka peluang bisnis baru di Filipina sekaligus peluang untuk mengundang CREC masuk dan berinvestasi di Indonesia. Dengan demikian, dapat mengembangkan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia.

"Jadi apakah memang nanti pada saat kita masuk ke bisnis di luar negeri itu memberikan manfaat yang baik untuk Indonesia? Nah kami lihat tadi itu, ada pertimbangan strategis, salah satunya adalah untuk pengembangan kapasitas-kapabilitas dan lagi-lagi tadi untuk mengundang mereka juga berinvestasi di Indonesia," kata John dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (21/8/2025).

John Anis membeberkan nilai investasi bersama CREC di Filipina diproyeksikan mencapai US$ 1,2 miliar. Sementara itu, potensi investasi yang berada di Indonesia diperkirakan dapat mencapai US$ 3 miliar.

Meski demikian, ia menekankan bahwa pengembangan EBT bukan perkara mudah, sehingga kolaborasi menjadi kunci. Menurutnya, kolaborasi bukan hanya dengan mitra bisnis seperti CREC, tetapi juga harus melibatkan pemerintah, peneliti, hingga penyedia teknologi.

"Nah dalam konteks ini adalah dengan partner kita yang juga mempunyai kapabilitas teknis dan komersial yang baik, yang mana kalau kita nanti mengembangkan bersama di Indonesia, satu bisa lebih cepat, satu juga bisa lebih efisien. Karena jangan lupa, pada saat kita menyediakan energi kan selalu harus affordable. Kalau kita menyediakan energi tapi terlalu mahal ya memberatkan masyarakat juga," katanya.

Seperti diketahui, mengutip media yang berbasis di Filipina yakni Philstar Global menyebutkan bahwa transaksi pembelian saham ini menandai investasi pertama Pertamina NRE di Filipina, yang membuka jalan bagi masuknya Pertamina NRE secara strategis ke dalam pasar energi terbarukan yang sedang berkembang pesat di negara tersebut.

Presiden dan CEO CREC Oliver Tan mengatakan, kemitraan ini akan memberikan "peluang" bagi Filipina dan Indonesia untuk memajukan teknologi dan praktik energi terbarukan yang inovatif.

Selain itu, kesepakatan penting ini siap untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek energi terbarukan CREC yang luas di seluruh negeri sambil memfasilitasi masuknya CREC ke Indonesia.

"Ini memberikan panggung yang lebih luas untuk kemampuan end-to-end CREC yang unik dengan membuka pintu di Indonesia. Bahkan ketika kami mendorong pengembangan kami di Filipina dengan begitu cepat," kata Tan.

Sebagaimana diketahui, CREC salah satu produsen tenaga surya terbesar di Filipina, mengatakan bahwa kesepakatan ini akan membantu mereka mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia dan memperluas kehadirannya di kawasan Asia Tenggara, dengan target untuk berkontribusi sekitar 1 gigawatt (GW) kapasitas energi ramah lingkungan per tahun.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina NRE Jamin Pasokan Energi Bersih Jelang Lebaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular