
Dealer Motor Listrik Sunyi Sepi Ditinggal Pembeli, Ini Biang Keroknya
Dealer penjualan motor listrik sepi ditinggal pembeli. Apa biang keroknya?

Calon pembeli melihat motor listrik yang dijual di Shoowroom Bintaro EV, Tangerang Selatan, Rabu (20/8/2025). Penjualan motor listrik mencatatkan penurunan signifikan mencapai kisaran 20%-40% dari periode sebelumnya. Penyebabnya banyak konsumen yang ingin membeli disaat momen subsidi motor dari pemerintah setelah tahun lalu mendapat diskon jor-joran dan juga turunnya daya beli masyarakat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi meminta agar pemerintah memberikan insentif non-fiskal pada pengguna motor listrik. Hal ini diharapkan agar masyarakat dapat memiliki ketertarikan untuk menggunakan motor listrik. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Penurunan penjualan motor listrik juga diakui oleh Sari, seorang sales di Bintaro Electric Vehicle, Tangerang Selatan. Ia menyebut bahwa penurunan yang terjadi sangat drastis. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

“Sebelum ada subsidi dari pemerintah itu stabil, tapi setelah ada subsidi, naik tuh, nah setelah ga ada ini konsumen diimingi-imingi lagi nih (isu subsidi), jadi dia mau beli kepending, itu yang jadi menurun. Akhir 2024 turun banyak bisa 70%, bisa sebulan barang ga keluar,” ujar Sari Kepada CNBC Indonesia, Rabu (20/8). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan pemerintah melanjutkan insentif Rp7 juta untuk motor listrik pada 2025, yang sebenarnya sudah berakhir sejak 2024. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Faisol mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah menyetujui insentif itu untuk tetap berlanjut pada 2025. Namun, kini proses administrasi masih berjalan. Mengenai kuota dari subsidi motor listrik, Faisol menegaskan skemanya akan sama dengan tahun lalu. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)