FOTO Internasional

Wabah Menyebar di Negara Ini: Leher Anak-Anak Bengkak, RSUD Penuh

Reuters, CNBC Indonesia
Rabu, 20/08/2025 09:15 WIB

Somalia dilanda wabah difteri, ratusan anak terinfeksi. Krisis makin parah usai bantuan asing dipangkas, membuat klinik tutup dan layanan vaksin terhenti.

1/5 Pasien difteri duduk di dalam bangsal di Rumah Sakit Umum De Martino, setelah wabah difteri, di Mogadishu, Somalia, 13 Agustus 2025. (REUTERS/Feisal Omar)

Bangsal Rumah Sakit Umum (RSU) De Martino, Somalia, kini dipenuhi pasien difteri. Pejabat medis menilai situasi ini menyingkap kesenjangan serius dalam layanan kesehatan, yang makin terpuruk akibat berkurangnya bantuan asing. (REUTERS/Feisal Omar)

2/5 Pasien difteri duduk di dalam bangsal di Rumah Sakit Umum De Martino, setelah wabah difteri, di Mogadishu, Somalia, 13 Agustus 2025. (REUTERS/Feisal Omar)

Difteri, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah infeksi bakteri menular yang menyerang saluran pernapasan atas dan dapat mengeluarkan racun berbahaya bagi jantung serta saraf. Penyakit yang menular lewat batuk dan bersin ini bisa berakibat fatal. Padahal di Somalia, sebamnyak 30% kasus yang tidak mendapat perawatan, terutama di kalangan anak-anak. (REUTERS/Feisal Omar)

3/5 Pasien difteri duduk di dalam bangsal di Rumah Sakit Umum De Martino, setelah wabah difteri, di Mogadishu, Somalia, 13 Agustus 2025. (REUTERS/Feisal Omar)

Di RSU Demartino, Mogadishu, bangsal dipenuhi anak-anak dengan leher bengkak dan kesulitan bernapas. Perawat sibuk memberikan obat infus, sementara dokter berdiskusi dengan orang tua pasien. “Kami membutuhkan antibiotik, obat-obatan lain, dan laboratorium khusus untuk difteri. Semua itu sangat penting untuk menyelamatkan nyawa,” kata direktur rumah sakit tersebut, Dr. Aulrasaq Yusuf Ahmed. (REUTERS/Feisal Omar)

4/5 Pasien difteri duduk di dalam bangsal di Rumah Sakit Umum De Martino, setelah wabah difteri, di Mogadishu, Somalia, 13 Agustus 2025. (REUTERS/Feisal Omar)

Wabah ini muncul di tengah pemotongan drastis bantuan asing, termasuk dari Amerika Serikat (AS). Data pemerintah AS menunjukkan, bantuan untuk Somalia turun dari US$765 juta tahun lalu menjadi hanya US$149 juta tahun ini. Akibatnya, ratusan klinik ditutup dan tim vaksinasi keliling yang biasa menjangkau daerah terpencil berhenti beroperasi. (REUTERS/Feisal Omar)

5/5 Pasien difteri duduk di dalam bangsal di Rumah Sakit Umum De Martino, setelah wabah difteri, di Mogadishu, Somalia, 13 Agustus 2025. (REUTERS/Feisal Omar)

Menteri Kesehatan Ali Haji Adam menyebut pemotongan dana ini sangat memukul sistem kesehatan Somalia. Sebagai tanggapan, pemerintah Somalia berencana menggelar kampanye vaksinasi nasional dan meningkatkan kesadaran publik melalui media serta kerja sama dengan kelompok masyarakat sipil untuk melawan misinformasi. Namun, dengan sumber daya yang terbatas, upaya itu menghadapi tantangan besar. Sementara itu, di rumah sakit, para ibu hanya bisa memeluk anak-anak mereka yang sakit, menanti perawatan dengan penuh kecemasan. (REUTERS/Feisal Omar)