Trump Dianggap Sekutu Putin, Kepercayaan Warga Jatuh ke Titik Terendah
Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat persetujuan Presiden Donald Trump bertahan di angka 40% dalam beberapa minggu terakhir, mencapai level terendah selama masa jabatannya saat ini. Hal ini terungkap dari survei Reuters/Ipsos, Senin (18/8/2025). Situasi ini terjadi di tengah rendahnya tingkat persetujuan dari pemilih Hispanik.
Tingkat persetujuan Trump tidak berubah dari jajak pendapat Reuters/Ipsos akhir Juli, tetapi telah turun tujuh poin persentase sejak hari-hari pertamanya kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, ketika 47% warga Amerika memberinya acungan jempol.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa warga Hispanik, kelompok yang condong ke Trump dalam pemilihan tahun lalu, juga telah kehilangan dukungan terhadap presiden. Sekitar 32% menyetujui kinerjanya di Gedung Putih, mencapai level terendah persetujuan mereka terhadap Trump tahun ini.
Sementara itu, lebih dari separuh responden, 54%, termasuk satu dari lima anggota Partai Republik, mengatakan mereka menganggap Trump terlalu dekat dengan Rusia, bahkan ketika ia meningkatkan upayanya untuk menengahi perdamaian antara Moskow dan Kyiv. Trump tampaknya mendukung klaim Rusia bahwa Ukraina harus menyerahkan wilayahnya kepada Rusia agar perang dapat dihentikan.
Hanya 42% responden yang menyetujui kinerja Trump dalam menangani kejahatan dan 43% berpendapat ia melakukan pekerjaan yang baik dalam kebijakan imigrasi. Untuk semua kebijakan, dukungan Trump datang sangat besar dari Partai Republik.
Setelah kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, Trump memerintahkan tindakan keras yang menyeluruh terhadap orang-orang yang tinggal di negara itu secara ilegal, mengerahkan agen bertopeng untuk menangkap dan mendeportasi migran di seluruh negeri. Kebijakan ini telah memicu protes massal di kota-kota termasuk Los Angeles, di mana sekitar separuh penduduknya mengidentifikasi diri sebagai orang Latin dan banyak orang memiliki anggota keluarga yang merupakan imigran baru.
Baru-baru ini, Trump memerintahkan agen federal dan pasukan Garda Nasional untuk membantu penegakan hukum di Washington, D.C., dengan alasan bahwa kejahatan merajalela di sana. Statistik menunjukkan bahwa kejahatan dengan kekerasan melonjak pada tahun 2023 tetapi telah menurun drastis sejak saat itu.
(tps/luc)