
Anggaran Subsidi Prabowo Rp 319 T di 2026, Ini Rinciannya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan membelanjakan Rp 318,9 triliun untuk belanja subisidi energi dan lainnya pada tahun 2026. Anggaran belanja subsidi ini meningkat 10,69% dibandingkan Rp 288,1 triliun pada tahun ini.
Hal ini terungkap dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026. Dari total belanja subsidi ini, subsidi energi direncanakan sebesar Rp 210,1 triliun, naik 14,24% dibandingkan Rp 183,9 triliun.
Dari belanja subsidi energi ini, kenaikan tertinggi tercatat di subsidi listrik. Pada 2026, subsidi listrik yang tercatat naik 17,39% menjadi Rp 104,6 triliun, dibandingkan Rp 89,1 triliun pada 2025.
Sementara itu, LPG Tabung 3 Kg sebesar Rp 80,3 triliun, naik 16,88% dibandingkan Rp 68,7 triliun pada outlook 2025. Selanjutnya, subsidi BBM tertentu tercatat stagnan sebesar Rp 25,1 triliun pada 2026, dibandingkan Rp 26,1 triliun pada outlook 2026.
Selanjutnya, subsidi non-energi direncanakan sebesar Rp 108,8 triliun pada 2026, meningkat 4,31% dibandingkan Rp 104,3 triliun pada outlook 2025. Adapun, jika subsidi energi ditambahkan dengan kompensasi energi, maka totalnya mencapai Rp 381,3 triliun.
Sebagai catatan, kompensasi merupakan dana yang dibayarkan oleh pemerintah kepada BUMN atas selisih harga jual berdasarkan formula dengan harga jual tidak berdasarkan formula bahan bakar energi.
Sri Mulyani menjabarkan, selain untuk subsidi dan kompensasi energi, anggaran ketahanan energi tersebut akan dialokasikan untuk insentif perpajakan senilai Rp16,7 triliun, kemudian Energi Baru Terbarukan (EBT) senilai Rp37,5 triliun dan infrastruktur energi Rp4,5 triliun. Adapun untuk listrik desa mencapai Rp 5 triliun dan dukungan lainnya Rp 0,6 triliun.
"Ini masuk dalam anggaran ketahanan selain Subsidi BBM, kompensasi listrik," terang Sri Mulyani.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Klaim Sudah Cairkan Subsidi Energi Rp 66,9 T