
Target Penerimaan Negara dari Hibah Turun Drastis di 2026, Jadi Segini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendapatan negara dari hibah pada 2026 hanya ditargetkan senilai Rp 666,3 miliar. Nilai itu lebih rendah dari outlook pada Rp 992 miliar.
Dikutip dari dokumen Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026, penerimaan hibah pada tahun depan menjadi yang terkecil dibanding lima tahun terakhir. Tertinggi pada 2024 senilai Rp 34,4 triliun.
"Dalam lima tahun terakhir, realisasi penerimaan hibah sangat berfluktuatif karena bersifat sukarela yang terdiri dari hibah dalam negeri dan hibah luar negeri," dikutip dari dokumen RAPBN 2026, Selasa (19/8/2026).
Proyeksi penerimaan hibah pada 2026 didasari dari hasil nota kesepakatan yang telah ditandatangani antara pemerintah sebagai penerima hibah dengan organisasi atau negara pemberi hibah.
Antara lain digunakan untuk dukungan ekonomi yang berkelanjutan, keanekaragaman hayati dan pelestarian hutan, percepatan penanganan stunting, transformasi kesehatan, penanganan perubahan iklim, pengurangan emisi, konservasi ekosistem terumbu karang dan manajemen sumber daya perikanan.
Adapula yang akan digunakan untuk pengelolaan kawasan lindung lat terpilih dan perikanan terumbu karang yang berkelanjutan, hingga program pengembangan desa dan kewirausahaan.
"Dalam pelaksanaannya, pemerintah akan menjaga agar penerimaan hibah baik terencana maupun langsung dengan memenuhi prinsip transparan, akuntabel, efisien, efektif, penuh kehati-hatian, tanpa ikatan politik, serta tidak mengganggu stabilitas keamanan negara," sebagaimana tertulis dalam dokumen RAPBN 2026.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Bahas Pajak dengan Sri Mulyani, Ini Bocorannya
