
Potret Kehancuran Akibat Banjir Bandang & Longsor, Ratusan Orang Tewas
Banjir bandang di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, tewaskan 300 lebih orang. Ratusan hilang, desa porak poranda, evakuasi terkendala medan dan cuaca buruk.

Seorang pria duduk di samping rumah-rumah yang rusak akibat hujan lebat dan banjir di distrik Buner di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Sabtu (16/8/2025). Lebih dari 300 orang dilaporkan tewas di Pakistan barat laut setelah dua hari diguyur hujan lebat dan banjir bandang. Pejabat setempat menyebut bencana ini sebagai salah satu yang paling mematikan pada musim hujan tahun ini. (REUTERS/Stringer)

Banjir menghantam wilayah pegunungan terpencil di Khyber Pakhtunkhwa, disertai sambaran petir, tanah longsor, dan arus deras yang menyapu rumah-rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Provinsi mencatat sedikitnya 307 korban jiwa hingga Sabtu, sementara jumlah orang hilang masih terus bertambah. (REUTERS/Stringer)

Seorang warga, Advokat Haroon Rasheed, mengungkapkan banjir bandang menghancurkan sekitar 70 hingga 80 persen desanya. “Setiap rumah rusak, hampir tidak ada yang tersisa,” ujarnya. Kesaksian lain datang dari Abdul Rehman yang mengatakan banyak warga masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang ambruk. (REUTERS/Stringer)

Upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, namun akses sulit ditempuh karena kondisi medan pegunungan dan cuaca yang belum membaik. Petugas darurat dan warga setempat bekerja sama untuk mengevakuasi korban selamat, sementara banyak keluarga masih menunggu kabar kerabat mereka yang hilang. (REUTERS/Akhtar Soomro)

Bencana serupa juga melanda negara tetangga, India dan Nepal, dalam sepekan terakhir. Hujan deras, banjir, serta tanah longsor dilaporkan terjadi di sejumlah daerah, menambah daftar panjang korban di Asia Selatan akibat cuaca ekstrem pada musim hujan tahun ini. (REUTERS/Stringer)